IntipSeleb Lokal – Artis Tanah Air, Muhammad Ibrahim atau yang lebih akrab disapa Baim Wong sempat dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan beberapa waktu lalu. Ini merupakan buntut dari konten prank Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang pernah ia unggah melalui akun YouTube pribadi miliknya.
Namun, belum lama ini, pelapor kasus prank KDRT tersebut telah berdamai dengan Baim Wong. Penasaran? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baim Wong Ikuti Mediasi Dengan Pelapor
Baim Wong, ditemani dengan Paula Verhoeven, bertemu dengan pelapor kasus prank KDRT, Alfian Hasibuan. Baim ditemani dengan kuasa hukumnya, Machi Ahmad. Di sisi lain, Alfian ditemani oleh dua orang rekannya bernama Mila Ayu Dewata Sari dan Odie Hudiyanto. Mediasi ini ditengahi oleh pria bernama Witjaksono yang digelar di kawasan Tangerang Selatan pada Minggu, 25 Desember 2022.
Berdasarkan pantauan tim IntipSeleb di lapangan, Baim dan Alfian menjalani proses mediasi sekitar dua jam. Baim tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Mediasi selesai sekitar pukul 18.00 WIB.
Mediator, Witjaksono membenarkan bahwa Baim dan Alfian telah sepakat berdamai dalam perkara prank KDRT. Ia menjelaskan bahwa dirinya ikut bahagia bisa mendamaikan kedua belah pihak.
"Mereka telah terjadi kesepakatan hari ini. Insyaallah kasusnya mereka berdua, Baim Wong terjadi kesepakatan damai. Jadi, kita dengarkan sendiri dari kedua belah pihak," ungkap Witjaksono di kawasan Tangerang Selatan pada Minggu, 25 Desember 2022.
Pelapor Setuju Berdamai
Alfian mengaku telah setuju untuk mencabut laporannya. Ia telah mendengar langsung iktikad baik Baim Wong untuk segera menyampaikan permohonan maaf.
"Tadi, sebagai pelapor, ketemu ngobrol dengan bang Baim Wong, bahwa kita sudah mau cabut laporan dan Baim Wong setuju akan minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan pihak kepolisian," kata Alfian.
Senada dengannya, rekan Alfian, Mila Ayu Dewata Sari mengatakan bahwa awalnya ada yang tidak setuju dengan keputusan ini. Namun, damai menjadi keputusan terakhir pihak Alfian dan kawan-kawan.
"Sebenarnya pada prosesi perdamaian ini di awal sebenernya hanya sebagian kecil yang menyetujui persetujuan ini, perdamaian tersebut. Tapi, karena di tim kami itu ada 16 orang, pasti beda kepala juga beda isi, ada juga temen-temen juga yang tidak sepakat ketika saya memutuskan untuk berdamai dengan mas Baim," kata Mila. (rth)