img_title
Foto : Instagram/ @theroyalfamily

IntipSeleb Barat Raja Charles III yang kini menjadi penguasa baru Inggris usai meninggalnya Ratu Elizabeth II. Sosoknya pun menjadi sorotan, salah satunya mengenai pandangannya soal politik, sosial, hingga agama.

Salah satu fakta yang mungkin belum banyak diketahui adalah Raja Charles III pernah belajar bahasa Arab demi mempelajari Al-Quran, hingga bersuara soal kartun yang mengejek Nabi Muhammad. Seperti apa? Yuk, cari tahu selengkapnya.

Belajar Bahasa Arab Demi Pelajari Al-Quran

Elle
Foto : Elle

Raja Charles III ternyata pernah mempelajari Al-Quran semasa dirinya masih berstatus sebagai pangeran. Hal itu diungkapkan oleh salah satu ulama Inggris yakni Syekh Abdal Hakim Murad.

Syekh tersebut berkata ia mengetahui hal itu saat Charles yang masih menjadi pangeran kala itu pernah berkunjung ke Camrbridge beberapa tahun yang lalu.

“Saat dia datang ke Cambridge beberapa tahun yang lalu, ia ingin berbicara tentang Al-Quran. Aku mendengar dia berbicara ‘ada banyak makna dalam Al-Quran,” ucap ulama tersebut dalam video di akun Twitter @CambCentMosque.

Rupanya apa yang diutarakan Raja Charles III saat itu didengar oleh media, salah satunya adalah Daily Mail.

“Daily Mail pun sangat marah saat mengetahui ternyata Charles telah belajar bahasa Arab. Dia belajar bahasa Arab bukan untuk menjual pesawat atau senjata ke Timur Tengah, melainkan agar bisa memahami Alquran,” sambungnya

Pernyataan ulama Inggris tersebut juga diperkuat dengan laporan Arab News bahwa Raja Charles III dahulu menghabiskan waktu selama 6 bulan untuk belajar bahasa Arab.

Alasannya adalah selain karena ingin bisa berbicara bahasa lokal negara-negara Arab, dan juga agar bisa membaca dan memahami Al-Quran.

Kritik Kartun yang Jelekkan Nabi Muhammad

Instagram/ @clarencehouse
Foto : Instagram/ @clarencehouse

Tak sampai di situ, melansir dari NBC News, Raja Charles III juga pernah secara tak langsung membela Nabi Muhammad dengan mengkritik kartun publikasi Denmark yang menjelekkan sang nabi.

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir pada tahun 2006. Ia menyeru kepada semua pihak untuk menghormati agama orang lain.

Charles juga menyebut kartun itu menimbulkan isu anti Muslim dan membuat kebebasan berpendapat di Barat dipertanyakan.(prl).

Topik Terkait