img_title
Foto : Maha Liarosh /intipseleb

IntipSelebKanker Prostat merupakan pertumbuhan sel - sel abnormal yang tidak terkendali di dalam kelenjar prostat yang berada di anatar pangkal penis dan di bawah kandung kemih.

Hal itu diungkapkan oleh Dokter Spesialis Bedah Urologi Rumah Sakit Umum Prof. dr.I.G.N.G Ngoerah Denpasar Wayan Yudiana saat memperkenalkan layanan Biopsy Prostate Robotic di Denpasar, Jumat, 10 Oktober 2025.

Kanker prostat umumnya menyerang laki-laki dewasa umur 50 tahun ke atas.

"Secara umum berdasarkan data pada 2022 kanker prostat menempati urutan ke dua di antara semua keganasan pada laki-laki. Jadi yang pertama itu kanker paru, yang kedua ini kanker prostat," jelas dr. Yudiana.

Kematian akibat keganasan kanker prostat menempati urutan ke lima.

"Jika dihitung kasus baru kanker prostat per tahunya itu 1,5 juta dengan angka kematian kurang lebih 400 ribu orang," jelasnya.

Sementara di Indonesia keganasan kanker prostat menempati urutan ke 5. Hingga saat ini kasus yang ditemukan pasien rata-rata menderita kanker prostat stadium 4 atau sudah menyebar baru menjalakan pengobatan.

Yudiana menjelaskan, kanker prostat pada stadium awal tidak menimbulkan gejala. Akan tetapi pasien akan merasa ada gangguan kencing, disfungsi ereksi atau impoten. Sementara pada stadium lanjut pasien akan merasakan gejala seperti nyeri tulang, patah tulang hingga lumpuh.

"Jika sudah ditemukan stadium lanjut maka kualitas hidupnya akan jelek. Karena pasien-pasien dengan kondisi sudah menyebar atau stadium lanjut akan banyak muncul gejala terutama gejala kencing, nyeri tulang, patah tulang atau lumpuh karena ada penyebaran ke saraf belakang," kata Yudiana.

Ia menjelaskan faktor resiko terkena kanker prostat antara lain, faktor umur, ras Afrika dan Amerika serta riwayat keluarga.

"Pengaruh ras, etnik atau suku itu lebih ke arah yang pertama internal. Artinya dari genetiknya. Yang kedua eksternal itu dari lingkunganya. Misalnya ada ras China yang tinggal di China dan Ras China yang tinggal di Amerika ternyata ada perbedaan resiko mengalami kanker prostat karena lingkunganya berbeda misalnya kebiasaanya. Sama juga dengan Ras Afrika," ujarnya.

Ia menyebut, anggapan bahwa kanker prostat pada pria dewasa disebabkan karena jarangnya hubungan seksual hanyalah mitos.

"Itu mitos. Jadi bukan masalah jarang dipakai atau enggaknya ya. Jadi lebih ke hubungan multi partner," ucapnya.

Screening untuk pemeriksaan kanker prostat bisa dilakukan dengan cara pemeriksaan darah atau Prostate Specific Antigent (PSA) dan pemeriksaan lewat anus.

Setelah dilakukan PSA dan pemeriksaan lewat anus, untuk memastikan pasien menderita kanker prostat dokter akan melakukan pemeriksaan biopsy prostat.

"Pemeriksaan biopsy prostat dengan mengambil sedikit contoh jaringan prostatnya, kemudian diperiksakan ke bagian laboratorium," ujarnya.

Untuk melakukan biopsy prostat saat ini RS.Ngoerah Denpasar menggunakan layanan biopsy robotik untuk menentukan keakuratan hasil pemeriksaan. Robotic Prostate Biopsy digunakan mendiagnosis dengan cara mengambil sample kelenjar prostat untuk dilakukan pemeriksaan.

"Pasien dengan gejala awal kita sarankan menggunakan robotic prostate biopsy ini. Tujuanya supaya kita bisa lebih akurasi, lebih tepat dalam mendeteksi atau mengambil jaringan yang terkena kanker," jelasnya.

Topik Terkait