img_title
Foto : Dok. Kumagema/Intipseleb

IntipSeleb – Berdasarkan data dari Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2024, Indonesia memiliki 154 juta pemain game, terbesar ke-4 di dunia.

Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid menyebut, Indonesia juga menyumbang 40 persen dari seluruh pemain game Asia Tenggara. Kontribusi industri game terhadap PDB mencapai hingga Rp71 triliun (0,34 persen) per tahun dan lebih dari 2100 developer dan publisher aktif membangun ekosistem nasional.

Untuk melindungi ruang digital Indonesia dan menjaga keselamatan generasi muda, sekaligus menjadi instrumen strategis bagi pengembangan industri game lokal, Komdigi mengeluarkan kebijakan Indonesia Game Rating System (IGRS) bagi para developer gim di Indonesia.

Meutya menyebut, IGRS merupakan sebuah kebijakan klasifikasi Nasional yang merefleksikan budaya, norma dan tradisi Indonesia untuk produk game berdasarkan muatan konten dan kelompok usia.

"Kelompk usia mulai dari usia 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+ sehingga penerbit dapat mengajukan klasifikasi untuk memperoleh label rating resmi IGRS bagi gamenya," jelas Meutya di Bali, Sabtu, 11 Oktober 2025.

Meutya menjelaskan, dengan memberikan kepastian regulasi, pedoman konten yang jelas, dan label rating yang meningkatkan kepercayaan konsumen, IGRS membuka peluang bagi pengembang dan penerbit Indonesia untuk berinovasi secara bertanggung jawab.

Selain itu juga bisa memperkuat daya saing game lokal, serta menjangkau dan mempermudah kerja sama dengan platform global dan produk game asing untuk mengimplementasi rating IGRS.

Topik Terkait