img_title
Foto : YouTube/Ayatuna Ambassador

IntipSeleb Gaya Hidup – Beberapa orang yang memutuskan untuk pindah agama memiliki kisah unik dalam perjalanan spiritualnya. Tak kalah menarik dari cerita kisah mualaf wanita bernama Aitana yang terlahir menganut agama Kristen.

Lantas bagaimana kelanjutannya cerita kisah wanita mualaf? Yuk simak artikel selengkapnya berikut di bawah ini!

Lingkungan Toxic dan Jadi Korban KDRT

YouTube/Ayatuna Ambassador
Foto : YouTube/Ayatuna Ambassador

Dilansir dari VIVA, seorang wanita bernama Aitana yang dibesarkan menganut agama Kristen Advent Hari Ketujuh. Perempuan tersebut mengatakan bahwa dirinya tak pernah terhubung dengan agama yang ia anut sejak kecil.

Aitana mengatakan ada banyak pertanyaan yang masih belum terjawab, hingga membuatnya merasa bingung. Seperti konsep Trinitas dalam Kristen Advent Hari Ketujuh.

Menurutnya, karena hal tersebut ia merasa ingin menemukan jalan yang berbeda. Kemudian, Aitana putuskan untuk meninggalkan agama Kristennya sejak usianya masih remaja.

Singkat cerita, saat usianya masih remaja. Ia kerap berpesta dan melakukan banyak kesalahan. Bahkan Aitana bertemu dengan teman-teman yang menjerumuskannya ke hal-hal negatif, seperti narkoba, minuman alkohol dan masih banyak lagi.

"Saya percaya bahwa ketika Allah telah memilih Anda iblis segera mengirim orang untuk menguji Anda,” ungkap Aitana dikutip IntipSeleb dari Ayatuna Ambassador, Kamis, 29 September 2022.

Tak sampai di situ saja, Aitana juga mengaku dikelilingi lingkungan toxic. Bahkan ia sampai jadi korban KDRT hingga tak memiliki seseorang untuk tempat mengadukan ceritanya.

Kisah Inspirasi Mualaf

YouTube/Ayatuna Ambassador
Foto : YouTube/Ayatuna Ambassador

Kendati demikian, minatnya untuk mempelajari berbagai bahasa membuatnya bisa terhubung dengan seorang Muslim asal Prancis. Yang siap sedia mendengarkan keluh kesahnya lewat sebuah aplikasi.

Lebih sedihnya lagi, saat itu Aitana tengah berduka karena harus kehilangan buah hatinya. Usut punya usut, karena itu ia mengidap PTSD, depresi, kecemasan dan masalah kesehatan mental lainnya. Ia juga mengaku sempat ingin mengakhiri hidupnya.

Seorang muslim yang dikenalnya lewat aplikasi itu pun kemudian mengirimkan sebuah surat yang ada di Al-Quran dan itu merupakan momen pertama kalinya Aitana mendengarkan lantunan suci Al-Quran hingga menangis.

"Saya merasakan sesuatu di dalam hati saya, di dalam diri saya yang memberitahu bahwa ini adalah takdir saya, yaitu menjadi seorang Muslim," kata Aitana.

Kemudian pada suatu hari saat sedang berjalan-jalan, Aitana bertemu seorang pria yang sedang membagikan Al-Quran. Ia pun merasa tergerak hatinya untuk menghampiri dan akhirnya membahas semua tentang kekhawatirannya menjadi Muslim, rasa beratnya mengenakan hijab.

Setelah kurang lebih dua jam berbincang. Akhirnya Aitana mengucapkan syahadat dan menjadi seorang mualaf.

"Itu adalah hari paling bahagia dalam hidup saya dan ketika saya berhenti dan mengucapkan syahadah syahadah saya. Saya merasa seolah-olah semua beban saya lepaskan,”tuturnya.

Dalam cerita kisah mualafnya, menurut Aitana, islam merupakan obat penawar bagi rasa sakitnya selama ini. (bbi)

Topik Terkait