img_title
Foto : Freepik/user18526052

IntipSeleb Gaya Hidup – Dunia kesehatan Indonesia dihebohkan dengan munculnya gangguan ginjal misterius yang menyerang anak-anak. Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk menghindari konsumsi sirup parasetamol pada anak.

Informasi soal larangan itu pun diluruskan kembali oleh pihak IDAI, dan ditegaskan bahwa pihaknya sebenarnya bukan melarang penggunaan sirup parasetamol. Lantas, seperti apa maksud himbauan IDAI sebenarnya? Simak informasinya berikut ini.

Klarifikasi Larangan Soal Sirup Parasetamol

Freepik/bearfotos
Foto : Freepik/bearfotos

Dilansir dari VIVA.co.id, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), menegaskan kembali jika pihaknya hingga saat ini masih telus menelusuri tentang penyebab munculnya gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak Indonesia.

Terkait kemunculan gangguan ginjal misterius tersebut, yang turut menjadi sorotan adalah mengenai bahan parasetamol yang umum dijumpai pada obat-obatan untuk anak.

Menurut dokter Piprim, pihak IDAI bukan melarang penggunaan parasetamol pada anak dengan dikaitkan gangguan ginjal misterius yang sedang melanda. Melainkan, IDAI tidak merekomendasikan penggunaan parasetamol jenis sirup agar para orang tua lebih waspada dalam mencegah hal-hal berbahaya.

“Maka IDAI juga merekomendasikan tidak memakai parasetamol sirup. Bukan untuk menarik produknya, tapi kewaspadaan saja,” jelas dr Piprim pada konferensi pers virual yang diselenggarakan Selasa, 18 Okober 2022, dilansir dari VIVA.co.id.

Piprim juga memberikan penjelasan soal kasus gangguan ginjal akut yang terjadi di Jogja. Ia mengatakan awalnya tiga saudara kandung yang masih anak-anak mengalami batuk pilek, adik terakhir mereka yang berusia 7 bulan pun ikut tertular.

Berdasarkan penjelasan Piprim, sang Ibu memberikan parasetamol pada ketiga anak yang mengalami batuk pilek di awal. Sementara adik mereka yang berusia 7 bulan itu tak diberikan pengobatan apapun. Justru bayi yang berusia 7 bulan itulah yang mengalami gangguan ginjal akut yang berdampak pada gagal ginjal akut dan akhirnya meninggal dunia.

Berpesan Jangan Terburu-buru Ambil Kesimpulan

Freepik/freepik
Foto : Freepik/freepik

Ketiga anak yang diberikan parasetamo oleh ibunya itu justru tidak mengalami dampak apa-apa terhadap ginjal mereka. Sehingga, Piprim menegaskan agar hal ini dijadikan pelajaran supaya tidak terburu-buru mengambil kesimpulan perihal gangguan ginjal akut tersebut.

“Saya cerita kasus di Jogja yang minum parasetamol sirup nggak apa-apa. Adiknya yang nggak minum parasetamol malah kena accute kidney injury (AKI). Makanya hati-hati kita menyimpulkan. Kewaspadaan dini nggak bisa diartikan dilarang,” tegas Piprim.

Lebih lanjut, Piprim juga menjelaskan terkait virus MISC (Sindrom Peradangan Multisistem) sebagai kemungkinan lain yang menjadi penyebab gangguan ginjal akut tersebut. Ada pula kecurigaan terhadap bahan etilen glikol (EG) yang berhubungan dengan kematian anak di India setelah mengonsumsi obat batuk. Akan tetapi, lagi-lagi semua faktor masih terbantahkan.

“Ada yang membaik dari obat (MISC), ada yang nggak. Ada yang habis cuci darah membaik, ada yang nggak. Belajar dari kasus Gambia juga, kecurigaan dari etilen glikol, salah satunya sirup parasetamol juga,” pungkas Piprim.

Topik Terkait