img_title
Foto : Sinergipapers.com

Ketiga tawaran itu adalah apakah Shafiyyah binti Huyay bersedia memeluk Islam dan menjadi istri Nabi, atau tetap ingin menjadi tawanan dengan agama Yahudi, atau ingin kembali kepada keluarga di Khaibar dan hidup sebagai orang merdeka.

Shafiyyah binti Huyay rupanya memilih pilihan yang pertama, yakni memeluk Islam dan menjadi istri Nabi. Hal itu disebabkan dirinya pernah mendengar pembicaraan orang tua dan pamannya bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi yang dijanjikan, namun orang tua dan pamannya itu tetap tak mau beriman.

Mendapat Cibiran

Freepik
Foto : Freepik

Meski sudah masuk Islam dan menjadi istri dari Nabi, namun Shafiyyah binti Huyay kerap mendapat cibiran karena merupakan keturunan Yahudi. Mengutip PWMU, Aisyah RA pernah menyebut Shafiyyah sebagai wanita Yahudi.

Namun, Nabi Muhammad langsung menasihati agar Aisyah RA tidak menyebutnya demikian karena Shafiyyah binti Huyay telah masuk Islam dan menjadi muslimah yang baik.

Buya Yahya dalam salah satu ceramahnya juga menjelaskan bahwa Shafiyyah binti Huyay pernah bersedih karena kerap dipanggil wanita Yahudi. Akan tetapi, Nabi langsung menghiburnya dengan mengatakan bahwa Shafiyyah adalah keturunan para Nabi.

Topik Terkait