img_title
Foto : Freepik/ryanbagoez

Hari ini juga menjadi momen untuk merenungkan pentingnya kebangkitan Kristus dalam keselamatan umat manusia. Selain itu, hari Sabtu Suci menjadi momen memperdalam iman dan kesucian dalam hidup mereka.

Sejarah Sabtu Suci

Freepik/artplus
Foto : Freepik/artplus

Sejarah Sabtu Suci bermula dari peristiwa kematian Yesus Kristus di kayu salib, sekitar 2000 tahun yang lalu. Setelah Yesus dinyatakan mati pada hari Jumat, jasad-Nya diambil dari kayu salib dan dimakamkan sebelum matahari terbenam, sesuai dengan tradisi Yahudi saat itu.

Menurut Kitab Suci, para pengikut Kristus berduka atas kematian-Nya dan menghabiskan waktu Sabtu, hari ketujuh dalam seminggu, dalam kesedihan dan kesunyian. Namun, Sabtu Suci juga memiliki makna yang lebih luas dalam sejarah Gereja.

Pada abad ke-4 Masehi, Gereja mulai merayakan Minggu Suci, seminggu sebelum Paskah, yang mencakup hari-hari penting seperti Kamis Putih, Jumat Agung, dan Sabtu Suci. Sabtu Suci menjadi bagian penting dari Minggu Suci, yang mempersiapkan umat Kristen untuk merayakan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus pada hari Minggu Paskah.

Dalam sejarah Gereja, Sabtu Suci juga dihubungkan dengan tradisi membersihkan gereja dan altar dari segala sesuatu yang berkaitan dengan kematian dan penderitaan, sebagai persiapan untuk perayaan Paskah. Hal ini mencerminkan pengharapan dan kegembiraan umat Kristen atas kebangkitan Kristus, dan perayaan kehidupan yang baru dalam Kristus. (bbi)

Topik Terkait