img_title
Foto : Freepik.com

2. Peristiwa kedua yang dirayakan dalam Waisak adalah pencerahan Siddhartha Gautama. Pada usia 29 tahun, Siddhartha meninggalkan istana dan hidup sebagai pertapa. Setelah bertahun-tahun mencari kebenaran dan jalan keluar dari penderitaan manusia, ia mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India.

Pada malam bulan purnama pada bulan Waisak, Siddhartha mencapai pencerahan yang dalam dan menyadari Empat Kebenaran Mulia serta Jalan Tengah, yang merupakan dasar ajaran Buddha. Pencerahan ini menjadi momen penting dalam sejarah agama Buddha, karena Siddhartha menjadi Buddha, "Sang Tercerahkan".

3. Peristiwa terakhir yang diperingati dalam Waisak adalah Parinibbana Sang Buddha, atau kematian Siddhartha Gautama. Setelah mengajar dan menyebarkan ajaran Buddha selama 45 tahun, Siddhartha meninggal pada usia 80 tahun di Kushinagar, India.

Dalam tradisi Buddha, Parinibbana bukanlah kematian yang dianggap sebagai akhir, tetapi sebuah kebebasan penuh dari siklus kelahiran dan kematian, sebuah pencapaian tingkat tinggi dalam perjalanan spiritual. Kematian Siddhartha mengingatkan para penganut Buddha akan keberlakuan dari impermanen dan pentingnya mencapai pembebasan dari penderitaan melalui penghayatan ajaran Buddha.

Asal Usul Perayaan Tri Suci Waisak

freepik
Foto : freepik

Asal usul Tri Suci Waisak dapat ditelusuri kembali ke masa hidup Siddhartha Gautama, pendiri agama Buddha. Waisak, yang juga dikenal sebagai Vesak atau Visakha, merayakan tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddhartha Gautama, yaitu kelahiran, pencerahan, dan Parinibbana (kematian) Sang Buddha.

Topik Terkait