img_title
Foto : Istimewa

Tak hanya itu, dari pendekatan kolaboratif ini juga memungkinkan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat setempat. Masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan proyek akses air bersih.

Hal ini memberikan mereka rasa tanggung jawab untuk memelihara proyek tersebut, yang pada akhirnya meningkatkan kemandirian serta inisiatif masyarakat dalam menjaga dan mempertahankan akses air bersih. Lebih lanjut, melalui kerja sama ini, para pemangku kepentingan termasuk pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dapat mengembangkan rasa memiliki bersama terhadap isu akses air bersih.

Mereka akan lebih merasa memiliki peran penting dalam mengatasi masalah ini dan akan berkontribusi secara aktif dalam menjaga keberlanjutan proyek dan berupaya menciptakan solusi berkelanjutan untuk masalah akses air bersih di daerah 3T lainnya.

Dengan keterlibatan semua pihak, isu akan pentingnya akses air bersih dapat disikapi secara kolektif sehingga rasa memiliki bersama semakin kuat.

Topik Terkait