img_title
Foto : Spotify

IntipSeleb – Setelah BTS dengan lagu Dynamite berhasil masuk dalam kategori Best Pop Duo/Group Performance di Grammy Awards 2021, kini seorang ahli mengungkap bahwa Blackpink juga akan memiliki kesempatan yang sama untuk berlenggang dalam ajang penghargaan tersebut tahun 2022 mendatang.

Jika grup beranggotakan Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa tersebut berhasil masuk ke salah satu nominasi Grammy Awards 2022, maka Blackpink akan menyabet predikat sebagai girlband Kpop atau asal Korea Selatan pertama yang melakukannya. Lantas ada beberapa spekulasi dari sederet ahli Grammys terkait peluang tersebut. Simak ulasannya di bawah ini, dilansir dari Koreaboo oleh IntipSeleb pada Selasa, 15 Desember 2020.

Baca Juga: BTS dan Blackpink Disatukan di Majalah Rolling Stone

Blackpink Harus Kembali Rilis Lagu Hits dan Tunjukkan Integritas Artistik

YouTube
Foto : YouTube

Seorang kritikus musik dari IZM bernama Jung Min Jae menyebutkan bahwa satu kriteria utama yang bisa membuat Blackpink bisa masuk nominasi Grammys adalah dengan kembali merilis lagu hits dan meledak di pasaran. Seperti diketahui, lagu Dynamite milik BTS menjadi salah satu karya grup yang membawa dampak besar terlebih lagi di pasar global. Hal tersebut terbukti dengan bagaimana lagu Dynamite mampu meraih posisi No. 1 di chart Billboard Hot 100, yang mana semakin menarik minat masyarakat internasional. 

Sebagai perbandingan, Jung Min Jae menyebutkan lagu Blackpink paling hits di Amerika Serikat sepanjang tahun 2020 adalah Ice Cream, hasil kolaborasi bersama Selena Gomez. Kesuksesan lagu Ice Cream sangat luar biasa, karena berhasil memecahkan rekor girl grup Kpop pertama yang pernah mencapai posisi ke-13 di Billboard Hot 100. Namun, lagu tersebut merosot ke posisi ke-36 pada minggu kedua. Ini menunjukkan bahwa lagu Ice Cream tidak terlalu lama menarik perhatian publik. 

Dengan demikian, jika grup asuhan YG Entertainment ini mampu mencapai peringkat lebih tinggi di chart Billboard untuk lagu selanjutnya, Jung Min Jae yakin bahwa Blackpink berpeluang untuk masuk nominasi Best Pop Duo/Group Performance di Grammys. Hal tersebut juga dibarengi dengan fakta bahwa Blackpink sudah sangat terkenal di Negeri Paman Sam. 

Terakhir, Jung Min Jae menyatakan bahwa lagu yang hits dan meledak di pasaran belum cukup untuk mendorong Blackpink masuk dalam nominasi Grammys. Dia berpesan bahwa Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa perlu menunjukkan lebih banyak integritas artistik untuk mengesankan Recording Academy.

Para Member Blackpink Berkontribusi Penuh dalam Lagu Kurang Diekspos

Naver
Foto : Naver

Pernyataan selanjutnya datang dari Jeff Benjamin, jurnalis Kpop di Billboard. Acara penghargaan Grammy terkenal menghargai kreativitas dan partisipasi aktif dalam penggarapan musik. Jeff Benjamin setuju bahwa kesenian Blackpink menahan mereka. Dia mencatat bahwa Jennie dan Jisoo sama-sama berpartisipasi dalam penulisan lagu Lovesick Girls, yang mana mulai menyangkal banyak kesalahpahaman tentang idola Kpop.

Jeff Benjamin melanjutkan bahwa partisipasi para member Blackpink dalam karya mereka jarang dibicarakan dalam wawancara. Dia percaya, jika Blackpink lebih sering ‘memamerkan’ kontribusi mereka dalam lagu dan album saat menjalani wawancara dengan media asing, akan membantu Recording Academy untuk meyakini mereka memang artis pop yang kredibel.

Nominasi Best Pop Duo/Group Performance di Grammys Belum Pernah Diisi oleh Girlband

YG Entertainment
Foto : YG Entertainment

Tentu saja, tidak semuanya tergantung pada grup itu sendiri. Pendiri agen promosi Asia, Danny Lee, telah bekerja dengan Blackpink dan (G)I-DLE serta deretan musisi Amerika Serikat pememang Grammy seperti Black Eyed Peas.

Menurutnya, semua bergantung pada Recording Academy. Danny Lee menyatakan bahwa belum pernah ada grup pop wanita atau girlband yang masuk dalam nominasi Best Pop Duo/Group Performance dalam ajang penghargaan tersebut. Dengan demikian, dia menyebutkan bahwa girlband Kpop berada di posisi yang lebih dirugikan.

Sistem di Grammy Awards yang Harus Diubah

YG
Foto : YG

Sering muncul spekulasi yang menyebutkan bahwa Recording Academy, pihak penyelenggara Grammy Awards, kerap dikaitkan dengan isu rasisme. Dalam sebuah artikel yang dirilis Forbes, disebutkan bahwa hubungan lemah antara Grammys dan faktor-faktor SARA termasuk ras dan kelompok etnik tertentu sudah menjadi rahasia umum. 

Dalam 61 tahun sejarahnya, hanya ada 10 artis berkulit hitam yang memenangkan penghargaan Album of the Year. Musisi non-kulit putih kerap dimasukkan dalam kategori R&B atau rap. Calon peraih Grammys dan para pemenang sebelumnya sempat mengungkapkan adanya bias dalam pengumpulan suara saat Recording Academy menentukan daftar nominasinya. Yang dimaksud adalah ketika musisi berkulit non-putih sengaja dikesampingkan. Seolah menunjukkan bahwa pihak Recording Academy hanya mau menerima karya-karya mediocre yang memang terkenal di pasaran.

Hal ini disampaikan pula oleh Profesor Universitas California San Diego, dan pakar budaya pop Korea, Patty Ahn. Menurutnya, Blackpink tidak perlu berubah, sistem Grammys yang harus dirombak. Di matanya, baik orang Asia, Asia-Amerika, dan yang lain, sejatinya telah sama-sama berjuang untuk menerima nominasi yang pantas mereka dapatkan di Grammy, dan Blackpink hanyalah contoh lain dari masalah lama.

Sementara itu, tentu para penggemar sangat mengharapkan agar Blackpink juga berkesempatan masuk salah satu nominasi Grammy Awards untuk menyabet titel sebagai grup wanita Korea pertama yang melakukannya. Di lain sisi, kini Jisoo, Jennie, Rose, dan Lisa tengah dalam tahap persiapan untuk melangsungkan konser online pada 27 Desember 2020 mendatang.

Baca Juga: Jennie Blackpink Berikan Bocoran Konser Online, Jisoo Bakal Nari Seksi

Topik Terkait