img_title
Foto : Skawngur/instagram

"Ketika saya menolak untuk melakukan sesuatu yang diminta Nam Joohyuk atau teman-teman kelompoknya, mereka akan membuat saya melakukan 'Sparring'. Mereka akan membuat cincin di tengah kelas dan membuat saya berkelahi dengan teman sekelas lainnya." lanjutnya.

Tipper awal juga kembali buka suara dan menjelaskan bahwa laporan berita pertama dibuat salah. Ibu A menjelaskan, "Ada sebagian besar laporan berita yang salah dilaporkan. Agensinya tidak memeriksa fakta dan menimbulkan kerugian sekunder."

"Putraku telah menderita sepanjang hidupnya karena trauma dari intimidasi sekolah tetapi para pengganggu mengabaikan rasa sakit itu sampai hari ini." tambahnya. 

Bahkan, seorang pejabat dari Green Tree Foundation menjelaskan bahwa agresor juga biasa melaporkan korbannya ke komite bullying.

"Sudah biasa di departemen pendidikan di mana agresor intimidasi sekolah juga melaporkan korban ke komite intimidasi sekolah. Namun, itu adalah tindakan yang menunjukkan bahwa pelaku tidak mengakui tindakan salah mereka dan menimbulkan kerugian sekunder pada diri mereka sendiri. korban." tuturnya. (nes)

Topik Terkait