IntipSeleb – Aktor tenama Tanah Air Oka Antara kini tengah menjadi sorotan publik usai kembali aktif di dunia entertaint. Pemain sinetron Ikatan Cinta ini, fokus berkecimpung sebagai aktor di dunia persinetronan.
Pemilik nama lengkap Nyoman Oka Wisnupada Antara atau yang lebih dikenal Oka Antara, ternyata memiliki cerita yang menarik soal perbedaan agama dan toleransi di keluarganya. Penasaran, yuk simak cerita berikut ini.
Lahir dari Orang Tua Beda Agama, Oka Antara Perdalam Agama Hindu
Aktor kelahiran 8 Juli 1981 tersebut, kini tengah menjadi sorotan publik, usai aktif kembali di persinetronan Tanah Air dan membintangi sinetron Ikatan Cinta. Oka Antara yang namanya semakin melambung usai membintangi film Ayat-Ayat Cinta tahun 2006 tersebut, kian sukses menjadi aktor yang banyak diidolakan warganet.
Saat diundang ke podcast Daniel Mananta, Oka Antara menceritakan soal kehidupannya yang kini hanya fokus sebagai aktor. Namun ditengah-tengah ceritanya tersebut, ada hal menarik yang Oka Antara ceritakan yaitu perihal orang tuanya yang berbeda agama.
Lahir dari orang tua pemeluk Islam dan Hindu, Oka Antara mengaku perdalam ilmu agama, dan masih menerapkan toleransi yang cukup besar di lingkup keluarga besarnya.
"Bokap Hindu dan nyokap Muslim, kakak-kakaknya nyokap, adek-adeknya nyokap itu muslim semua," ujar Oka Antara di podcast Daniel Mananta, dilansir IntipSeleb Jumat, 31 Desember 2021.
"Jadi keluarga gue kalo misalkan idul Fitri, gue tetap kesana gue masih punya tradisi nyekar," sambung Oka Antara.
Oka Antara juga mengaku, jika dirinya sejak kecil sudah dimasukan ke dalam sekolah Minggu yang dimana sekolah tersebut mengajarkan agama Hindu.
"Sebelum gue ke Amerika, pas gue tinggal di Indonesia gue udah dimasukin ke sekolah Minggu. Jadi itu diadakan hari Minggu di pura Rawamangun pura Aditya Jaya," ujar Oka Antara.
Cerita Oka Antara Soal Pengalaman Mendalami Agama Hindu
Aktor berusia 40 tahun tersebut menceritakan pengalamannya saat belajar dan memperdalami ajaran Hindu dari muali menghafal bait-bait hingga ke sembahyang Trisandya.
"Disitu kita mendapat perlakuan yang sama, pertama ngafalin bait dulu, supaya nanti pas sembahyang, sembahyang namanya Trisandya, baru kisah-kisah diceritakan lalu diperik moral kehidupannya," tutup Oka Antara.
