img_title
Foto : YouTube/ Falcon

"Cinta mereka simbolis ngomong lewat celingan mata, bahasa isyarat. Positifnya meskipun bisa melakukan lebih jauh masih ada norma yang menahan," ucap Rako kepada awak media. 

Sinopsis Film Kambodja

Ist
Foto : Ist

Jakarta, 1955, Indonesia baru merdeka belum genap 10 tahun. Danti dan suaminya, Sena mendatangi sebuah rumah kos milik Cik Mei. Danti bekerja di perpustakaan sedangkan Sena aktif di sebuah partai. 

Rumah kosan itu hanya punya tiga kamar. Kamar pertama dihuni Bayu, seorang penulis lepas kolom opini dan cerita pendek di surat kabar. Sedangkan istrinya, Lastri adalah seorang biduan. Kamar kedua nantinya akan dipakai Danti dan Sena. Sedangkan kamar ketiga, lebih sering kosong, padahal disewa seseorang bernama Erwan.

Kehidupan kosan berasa sunyi, saat Sena pergi ke luar kota untuk urusan partai. Sedangkan Lastri juga keliling kota untuk bernyanyi di acara kampanye suatu partai. Maklum saat itu bulan-bulan menuju pemilu tahun 1955.

Danti dan Bayu nyaris tidak pernah berbicara. Setiap kali berpapasan di selasar atau ruang makan, keduanya hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. Seakan itu batasan mereka berdua. 

Topik Terkait