Coretan terakhir dari sang bunda jadi hal yang berharga bagi Ressa Herlambang. Dirinya bahkan menganggap coretan tersebut sebagai kenang-kenangan dari wanita yang telah melahirkannya.
"Beberapa jam sebelum beliau meninggal minta sama adik ipar aku sebuah kertas sama pulpen minta corat-coret mau nulis. Aku mau nulis, jadi dia nulis di secarik kertas tapi tulisannya nggak tahu tulisannya apa, ini coret-coretan dia terakhir," ujar Ressa Herlambang usai proses pemakaman sang ibu di TPU Kober, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur pada Rabu, 31 Agustus 2022.
"Isi coretannya ini buat aku satu kenang-kenangan ya nggak akan bisa terlepas, Karena setelah itu dia udah betul-betul nggak sadar. Bernafas udah lewat mulut karena memang udah berjuang cukup lama 3 tahun, mengidap kanker serviks stadium akhir," sambungnya.
Selalu Memikirkan Keluarga
Ressa Herlambang menceritakan bahwa sang bunda merupakan sosok yang sangat perhatian, terutama kepada keluarga. Meski keadaan sudah sakit, diakui ibunya masih menyempatkan diri memikirkan keadaan anak dan cucu.
"Dia dalam keadaan sakit masih mikirin keadaan anak, cucu semua masih dipikirin. Masih mikirin gimana ke depan sampai aku ke Batam, ditanya ke Batam ngapain, aku ada rencana keluar kota nyanyi. Dia masih tanya nanti nyanyi apa? Siapa yang ngiringin? Naik pesawat apa? Dia yang paling repot dan sibuk mikirin," ungkap Ressa Herlambang. (bbi)
