img_title
Foto : Instagram/@darius_sinathrya

“Duka mendalam untuk seluruh korban dan keluarga yang ditinggalkan. Tidak ada sepakbola yang layak dan sebanding jika harus kehilangan nyawa,” tulis Darius Sinathrya dikutip dari Instagram pribadinya, Minggu, 2 Oktober 2022.

Unggaan itu pun ikut ramai dikomentari oleh warganet. Banyak yang berpendapat bahwa tragedi Kanjuruhan ini harus diusut. Sebab, penggunaan gas air mata disebut-sebut dilarang, dan hal ini lah yang membuat para korban meninggal dunia.

“Harus disusut tuntas kak! Gas air mata kan udah ga boleh dipake, kenapa masih dipake. Dan banyak banget isilop (polisi) yang mukul-mukulin superter di lapangan asli sedih bangeett. Gak kebayang orang tua dan keluarga gimana,” kata netizen.

“FIFA aja melarang gas air mata di dalam stadion,” sahut netizen.

127 supoter bola meninggal dunia di Kanjuruhan

Instagram/@pssi
Foto : Instagram/@pssi

Dilansir dari VIVA, Kepala Polisi Daerah Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta telah mengkonfirmasi kabar meninggalkan 127 suporter bola saat laga antara Arema dengan Persebaya. 127 orang meninggal dunia, 2 dari polisi dan 125 dari Aremania dan Aremanita.

Topik Terkait