img_title
Foto : Instagram/@radotvalent

IntipSeleb Lokal Valentino Jebret memutuskan untuk mundur dari komentator Liga I pasca kejadian Kanjuruhan yang menewaskan ratusan jiwa. Valentino mundur dari komentator sebagai bentuk impati dan belasungkawa atas kejadian hitam ini.

Melalui Instagramnya, Valentino Jebret berharap tragedi mengenaskan itu menjadi kejadian terakhir kalinya. Berikut artikelnya.

Prihatin dan Putuskan untuk Mundur dari Komentator

Instagram/@radotvalent
Foto : Instagram/@radotvalent

Valentino Jebret angkat suara terhadap tragedi Kanjuruhan yang menewaskan sekitar 127 korban jiwa. Mengaku prihatin dan sedih, Valentino merasa hasratnya untuk jadi komentator sedang berada dalam titik terendah.

"Saya sebagai bagian insan sepak bola nasional merasa prihatin dan sedih yang mengakibatkan semangat/hasrat untuk berpartisipasi dalam program BRI Liga 1 2022/2023 sudah pada titik terendah dalam karier saya sebagai host dan komentator program sepak bola nasional," tulis Valentino Jebret di Instagramnya @radotvalent yang diunggah pada Minggu, 2 Oktober 2022.

Oleh karena itu, Valentino Jebret memutuskan untuk mundur dari komentator Liga 1. Hal ini merupakan dampak dari semangatnya yang tidak lagi maksimal karena kejadian Kanjuruhan.

"Saya menyampaikan pengunduran diri sebagai host dan komentator program BRI Liga 1 2022/2023 terhitung sejak 2 Oktober 2022," lanjutnya.

Mundur Sebagai Komentator Bentuk dari Empati

Lebih lanjut, Valentino Jebret menjelaskan sikapnya mundur dari komentator merupakan bentuk dari empati dan simpati kepada korban yang tewas. Ia berharap, kejadian ini merupakan terakhir kalinya di dunia persepakbolaan Indonesia.

"Bahwa sikap tersebut juga sebagai bentuk rasa simpati dan empati saya kepada para korban serta seluruh insan persepakbolaan nasional. Semoga kejadian ini menjadi terakhir kalinya di dunia persepakbolaan Indonesia dan benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder persepakbolaan tanah air," paparnya.

Melalui caption, Valentino Jebret mengaku gelisah dan frustasi melihat kejadian Kanjuruhan. Namun, keputusannya untuk mundur sebagai komentator akhirnya bulat.

“Sepanjang hari ini, kegelisahan dan frustrasi saya dr apa yg terjadi meyakinkan saya membuat keputusan ini,” ungkap Valentino Jebret.

Terakhir, Valentino Jebret meminta untuk tidak saling menyalahkan, tetapi bertanggung jawab. Tak lupa, ia mengucapkan belasungkawa kepada korban yang berjatuhan.

“Hentikan saling menyalahkan, saatnya semua melakukan tanggungjawabnya masing2 u/ keadaan saat ini dan yang kita harapkan di masa depan u/ kemajuan sepakbola Indonesia,” katanya.

“Kiranya semua korban jiwa dapat didata dengan benar, dapat ditemukan keluarganya, dan yg masih berjuang di rumah sakit dapat diberi pemulihan. Turut berduka cita sepakbola Indonesia,” tutup Valentino Jebret.

Topik Terkait