IntipSeleb – Penggemar di Hong Kong membakar foto-foto Lai Kuanlin setelah penyanyi 17 tahun ini menyuarakan dukungannya terhadap kepolisian Hong Kong. Hal ini tak lepas dari konflik yang belakangan memanas antara China dan wilayah administratifnya, Hong Kong.
"Aku mendukung polisi Hong Kong, kamu bisa memukulku jika mau," kata mantan anggota Wanna One tersebut. Lai juga mengunggah foto dari partai komunis China, The People’s Daily dengan tulisan bahasa Inggris, “What A Shame for Hong Kong.”
Lai yang berasal dari Taiwan, menyebut dirinya sebagai "pelindung bendera," merujuk pada kejadian dimana bendera nasional China diturunkan di Hong Kong dan dibuang ke laut.
Sumber foto: AsiaOne
Unggahan ini lantas membuat geram orang Hong Kong yang masih di tengah protes pembaruan demokrasi. Penggemar lantas menyikapinya dengan mengunggah foto saat mereka membakar foto Lai di media sosial.
"Kamu akan jadi seperti ini jika mendukung kepolisian Hong Kong,” tulis seorang netizen tentang pembakaran foto tersebut seperti laporan portal AsiaOne.
Liu Yifei
Kejadian serupa belum lama ini juga menimpa artis berdarah campuran China-Amerika, Liu Yifei. Pemeran Mulan ini mengunggah gambar dukungan terhadap pihak kepolisian Hong Kong dalam menghadapi massa anti pemerintah. Liu Yifei juga mengunggah ulang foto dari Partai Komunis China, The People Daily di akun Weibo miliknya dengan 66 juta pengikut.
Gambar tersebut berarti "Aku mendukung kepolisian Hong Kong; sekarang kalian bisa memukulku lagi," dalam bahasa China, kemudian di bawahnya terdapat tulisan berbahasa Inggris, "What a shame for Hong Kong," dengan emoji hati dan tangan kuat.
“Tidak. Kamu seharusnya TIDAK menjadi Mulan. Kamu mendukung kebrutalan polisi Hong Kong,” ucap akun @ellieyeung93 mengungkapkan kekecewaannya.
Tidak hanya Lai Kuanlin dan Liu Yifei, Lay EXO juga diketahui mengunggah gambar tersebut di Instagramnya. Sementara Jackson Wang turut menjadi target kemarahan masyarakat Hong Kong karena di anggap pengkhianat.
Baca juga: Jackson Wang Dianggap Berubah Sejak Promosi di China Mulai 2016
