img_title
Foto : Berbagai Sumber
The Mirror
Foto : The Mirror

Valentine dimulai pada saat kekaisaran Caludius II Ghoticus atau dikenal dengan Claudius yang kejam karena dirinya sangat menyukai perang. Dirinya mengklaim jika tentara sulit direkrut karena tidak mau meninggalkan keluarganya.

Sehingga ia berpendapat tentara lajang lebih produktif daripada tentara yang berkeluarga. Pada masa itu, Caludius memerintahkan larangan menikah.

Namun, ada pendeta yang berani bernama Valentine yang diam-diam jadi pendeta pernikahan untuk para tentara sebelum mereka berperang. Claudius II yang tahu akan hal itu langsung menjebloskan Pendeta Valentine ke penjara untuk dihukum mati.

Sebelum Valentine dieksekusi, dirinya jatuh cinta pada seorang anak sipir penjara yang buta. Saat hendak ingin buat surat, ia membuat sendiri tinta dari bunga Violet yang diperas karena tidak ada tinta.

Gadis buta tadi konon langsung bisa melihat mendengar kata-kata cinta dari Valentine. Tapi kisah cinta tersebut berjalan singkat karena keesokan harinya Pendeta Valentine harus dieksekusi.

Gereja Katolik kemudian menyatakan Valentine sebagai orang suci dan memasukannya ke martirologi Romawi sebagai martir. Dia identik dengan romansa dan pada abad ke-5 Masehi, Paus Galasius 1 menghapus perayaan Lupercalia dan menjadikan 14 Februari sebagai hari peringatan pelindung cinta dan pernikahan Valentine.

Topik Terkait