img_title
Foto : Pinterest/Nia

Terlebih, jika air mani tersebut sengaja dikeluarkan dengan ijma (bersetubuh) atau pun tanpa ijma (onani). Ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni kerap menjelaskan perihal ini,

“Apabila seorang muslim mengeluarkan maninya secara sengaja, maka ia telah melakukan suatu yang haram. Puasanya batal seiring dengan keluarnya air mani. Perbuatan tersebut termasuk dalam makna qublah yang timbul dari syahwat.”

Mengeluarkan Air Mani Dianggap Tidak Membatalkan Puasa

Unsplash/charlesdeluvio
Foto : Unsplash/charlesdeluvio

Perlu digarisbawahi, batal atau tidaknya puasa karena keluar mani tergantung dari sengaja atau tidak. Jika keluarnya mani secara tidak sengaja, maka puasa tidak batal.

Diterangkan pula dalam kitab Ihya Ulumiddin oleh Imam Al-Ghazali, jika orang yang mengeluarkan mani tanpa sengaja atau lupa ketika dirinya berpuasa, maka puasanya tidak batal. Lebih lanjut, dikatakan jika seseorang memeluk, mencium, atau tidur bersama dengan istrinya, selama air mani tidak keluar, maka tidak membatalkan puasa. (nes)

Topik Terkait