img_title
Foto : Freepik/ freepik

IntipSelebBullying merupakan tindakan tidak terpuji yang dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari penindasan fisik, verbal, seksual, cyber, dan masih banyak lagi jenis bullying lainnya yang merugikan korban.

Belakangan ini, kasus bullying kembali mencuat dan menyeret nama anak dari presenter kondang Vincent Rompies, Legolas Rompies. Kasus tersebut masih terus bergulir dan menjadi bahan perbincangan hingga saat ini.

Selain mengenal jenis bullying, penting juga untuk mengetahui jenis pelaku bullying. Sebab, para pelaku bully mempunyai gaya, kepribadian, tujuan dan perilaku yang berbeda-beda. Motivasi dan metode bullying masing-masing jenis pelaku bully berbeda-beda dan tidak semua penindas bisa masuk ke dalam suatu kategori.

Beberapa pelaku bullying akan masuk ke dalam beberapa kategori dan beberapa mungkin tampak berada dalam kategori mereka sendiri. Penasaran? Yuk simak jenis pelaku bullying berikut ini!

1. Bully-Victims (Korban Bully)

Beberapa korban bullying memilih bangkit setelah ditindas, namun ke arah yang salah. Akhirnya, mereka menindas orang lain lagi yang lebih lemah dari mereka karena mereka juga pernah ditindas. Tujuan mereka biasanya adalah mendapatkan kembali rasa berkuasa dan kendali dalam hidup mereka.

Jenis pelaku bully seperti ini sangat umum terjadi. Faktanya, banyak anak yang menindas orang lain telah ditindas oleh teman sebayanya. Penindasan yang mereka lakukan adalah cara membalas rasa sakit yang mereka rasakan.

Di kasus yang lain, jenis pelaku bully ini berasal dari keluarga yang di dalamnya terjadi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) atau mengalami pelecehan dari anggota keluarga lainnya. Dalam kasus ini, intimidasi adalah perilaku yang dipelajari dari tempat belajar pertamanya.

Sebagian besar dari mereka adalah penyendiri atau berada pada posisi terbawah dalam kelas sosial di sekolah. Fakta ini menambah rasa ketidakberdayaan dan kemarahan yang mereka rasakan. Akibatnya, mereka sering kali terlihat bermusuhan, sehingga membuat mereka tidak populer. Hal ini, dalam siklusnya, akan melanggengkan lingkaran setan bullying.

Freepik
Foto : Freepik

2. Popular Bullies (Pelaku Bully Populer)

Popular bullies mempunyai ego yang besar. Mereka percaya diri dan merendahkan orang lain. Mereka biasanya memiliki sekelompok pengikut dan mungkin merasa seperti mereka yang menguasai sekolah.

Jenis pelaku bullying ini memiliki perasaaan tersebut berasal dari popularitas, ukuran tubuh, pendidikan, atau status sosial ekonomi mereka. Mereka berkembang dengan kekuatan fisik dan kendali yang mereka miliki terhadap korbannya dan mungkin membual tentang penindasan yang mereka lakukan.

Orang-orang populer kerap menindas orang lain melalui tindakan fisik seperti mendorong seseorang, mengambil bukunya, atau mengurung korban di toilet. Sementara di kalangan perempuan lebih cenderung menggunakan agresi relasional dengan menyebarkan rumor, manipulatif, dan sering mengucilkan orang lain.

Pelaku popular bullying terkadang adalah orang yang berpengaruh di lingkungan. Mereka semakin percaya diri untuk menindas orang berkat perhatian dan kekuatan yang mereka peroleh dari penindasan. Seringkali orang lain akan memaklumi tindakan pelaku karena memilih untuk diterima daripada turut diintimidasi.

3. Relational Bullies (Pelaku Bully Relasional)

Jenis pelaku bullying ini biasanya adalah orang populer yang suka menentukan siapa yang diterima di sekolah dan siapa yang tidak. Mengucilkan orang lain adalah senjata paling umum yang digunakan oleh relational bullies.

Seringkali, pelaku intimidasi ini hanya menggunakan intimidasi verbal atau emosional untuk mempertahankan kendali. Seringkali, jenis pelaku bullying ini adalah perempuan.

Para pelaku mempertahankan kekuasaan mereka dengan menggunakan rumor, gosip, label, dan pemanggilan nama baik. Biasanya, mereka menargetkan orang lain karena mereka iri atau merasa tidak dapat diterima secara sosial.

Mempertahankan popularitas adalah alasan utama agresi relasional. Pelaku intimidasi relasional akan melakukan apa pun untuk menjadi bagian dari mayoritas.

freepik
Foto : freepik

4. Serial Bullies (Pelaku Bully Berantai)

Jenis pelaku bullying yang satu ini adalah jenis penindas yang sering ditemukan di kalangan populer. Para pelaku intimidasi ini melakukan pendekatan yang sistematis, terkendali, dan penuh perhitungan. Biasanya, keberadaan mereka tidak tercium oleh pihak yang berwenang.

Tipe pelaku intimidasi ini tampak manis, menawan, dan karismatik di hadapan figur otoritas. Namun, mereka bisa bersikap dingin dan penuh perhitungan serta cenderung menimbulkan rasa sakit emosional pada korbannya dalam jangka waktu yang lama.

Terkadang pelaku intimidasi jenis ini akan menggunakan intimidasi fisik, tetapi hanya jika mereka yakin tidak akan tertangkap saja.

Serial bullies adalah manipulator dan pembohong yang terampil dan biasanya merupakan teman palsu. Kepribadian mereka yang manis dan baik hanyalah cara lain untuk memanipulasi situasi sesuai dengan keinginan mereka.

Mereka mampu memutarbalikkan fakta dan situasi agar terlihat tidak bersalah atau untuk keluar dari masalah. Faktanya, pelaku intimidasi seringkali sangat ahli dalam menipu sehingga korbannya seringkali takut untuk angkat bicara, karena yakin bahwa tidak ada seorang pun yang akan mempercayai mereka.

5. Group Bullies (Kelompok Bully)

Group bullies merupakan bagian dari suatu kelompok dan mempunyai mentalitas kelompok ketika mereka sedang bersama. Mereka cenderung melakukan intimidasi secara berkelompok, namun berperilaku jauh berbeda ketika mereka sendirian.

Bahkan jika mereka sendirian bersama korbannya. Biasanya, pelaku intimidasi kelompok adalah kelompok yang meniru pemimpin kelompok dan hanya mengikuti saja.

Group bullies seringkali merasa kurang bertanggung jawab atas tindakannya karena merasa ‘toh semua orang melakukannya’. Ini adalah jenis intimidasi yang sangat berbahaya karena segala sesuatunya bisa menjadi tak terkendali.

Freepik/ freepik
Foto : Freepik/ freepik

6. Indifferent Bullies (Pelaku Bully yang Acuh Tak Acuh)

Jenis pelaku bullying yang ini seringkali tidak mampu merasakan empati. Akibatnya, mereka seringkali tampak dingin, tidak berperasaan, dan tidak peduli serta hanya memiliki sedikit penyesalan atas apa yang mereka lakukan terhadap orang lain.

Indifferent bullies meskipun kurang umum dibandingkan dengan jenis penindas bullying yang lain, seringkali merupakan yang paling berbahaya.

Penindas jenis ini melakukan penindasan hanya karena senang melihat orang lain menderita. Mereka tidak terhalangi oleh tindakan disipliner. Selain itu, penindas yang acuh tak acuh seringkali bersifat kejam dan memiliki masalah psikologis mendalam yang perlu ditangani oleh seorang profesional.

Topik Terkait