img_title
Foto : Dispatch

IntipSeleb Korea – Tak hanya merespons laporan media Kukmin Ilbo, Yoo Ah In bersama agensina UAA juga memberikan respons terkait laporan Yonhap News TV. Yoo Ah In mengaku bersikap baik kepada penyelidikan polisi, bukan kepada media yang hanya melaporkan berita asal tanpa penyelidikan.

Yoo Ah In menjelaskan tuduhan terkait obat kelima yang dipakainya. Mau tahu seperti apa? Yuk, cek selengkapnya di bawah ini!

Terkait obat kelima yang dituduhkan kepada Yoo Ah In

naver
Foto : naver

Pada laporan media Yonhap News TV, mereka mengklaim bahwa Yoo Ah In juga mengonsumsi obat Zolpidem. Media tersebut sempat membawa hasil penyelidikan polisi, padahal sejauh ini polisi tidak mengungkapkan adanya obat kelima.

"Polisi mengkonfirmasi keadaan overdosis zolpidem Yoo Ah In dan daftar obat telah bertambah menjadi lima," kata seorang pejabat polisi anonim dalam laporan Yonhap News TV.

Sebelumnya, Zolpidem memiliki efek sedatif dan tidur sehingga sering digunkan untuk keperluan medis seperti pengobatan insomnia. Namun, penggunaan jangka panjag meningkatkan kecenderungan dan ketergantungan psikologis, sehingga diklasifikasikan sebagai obat psikoktif.

Yoo Ah In akhirnya buka suara dan menjelaskan tentang kondisinya. Menurut agensinya, UAA, Yoo Ah In memang sudah lama mengalami gangguan tidur, tapi obat tidur yang selama dia pakai berdasarkan dengan saran dokter.

"Memang benar saya pernah meminum obat tidur yang 'mengandung' zolpidem di masa lalu, namun dalam enam bulan terkahir, saya telah menggantinya dengan obat tidur dengan bahal lain," kata Yoo Ah In melalui agensinya UAA dikutip melalui Dispatch pada Rabu, 12 April 20233.

"Saya tidak pernah menggunakan zolpidem untuk tujuan apa pun selain tidur. Keasliannya akan terungkap dalam penyelidikan polisi," tambahnya.

UAA siap tempuh jalur hukum mengenai pemberitaan palsu

Jtbc
Foto : Jtbc

Selanjutnya, Dispatch juga membuat laporan dengan menghadirkan narsumbernya dari seorang pejabat dari profesi hukum. Dalam pernyataannya, narasumber itu mengatakan kepada Dispatch dengan kalimat "Polisi harus membuktikan dakwaan melalui investigasi."

UAA juga bersikap tegas dan membantah permainan media oleh polisi, sehingga mereka siap menempuh jalur hukum jika ada berita-berita palsu yang bebas disebarkan tanpa adanya penyelidikan lebih mendalam.

"Isi penyelidikan yang merupakan prinsip kerahasiaan terus menerus diungkapkan kepada media. Kami akan mengambil tindakan aktif, termasuk tindakan hukum, terhadap berita palsu yang serius dan laporan Khadrasik yang belum dikonfirmasi selama tidak menganggu penyelidikan polisi," jelasnya. (jra)

Topik Terkait