img_title
Foto : Instagram

IntipSeleb – Dokter Tirta kembali menjadi perbincangan lantaran mengomentari aksi demo anarkis pada Kamis, 8 Oktober 2020. Dokter Tirta juga pernah melontarkan pernyataan jika COVID-19 didasari oleh kepentingan politik.

Seiring dengan komentar COVID-19 dan kontroversi-kontroversi di baliknya, kehidupan pribadi Dokter Tirta juga ikut menjadi perhatian publik. Selain berstatus duda dengan dua orang anak, Dokter Tirta merupakan seorang mualaf.

Sebelum memeluk agama Islam, Dokter Tirta mengaku sebagai seorang atheis. Seperti apa kisah Dokter Tirta atheis sampai memeluk agama Islam? Yuk simak artikel di bawah ini.

Baca Juga: Kehidupan Pribadi Dr Tirta, Cerai hingga Perjalanan Mualaf

Atheis Sejak Kecil

YouTube/Talk show tvOne
Foto : YouTube/Talk show tvOne

Dokter Tirta lahir dari orang tua yang berbeda agama. Ayahnya merupakan keturunan Jawa dan beragama Islam, sementara ibunya keturunan Tionghoa yang merupakan non-muslim. Saat membeberkan background kedua orang tuanya, Dokter Tirta mengaku kurang nyaman lahir dalam kondisi seperti itu.

“Aku lahir dalam kondisi yang jujur gak enak ya. Bapakku adalah seorang petani, dia Jawa dan Muslim. Ibuku keturunan Chinese, dia lulusan pertanian, tapi karena gak duit dia jadi karyawan dan non-muslim. Mereka nikah, melahirkan aku anak tunggal. Yang gak ada duit juga, jadi anaknya cuma satu doang,” ucap Dokter Tirta dilansir IntipSeleb dari YouTube Talk Show tvOne yang tayang pada 10 Oktober 2020 lalu.

Kemudian Dokter Tirta merasakan tragedi tahun 1998. Ia bercerita kala itu sang ibu terpaksa harus loncat dari lantai 2 kantornya untuk terhindar dari kebakaran. Dari situlah, Dokter Tirta mengerti tentang agama hingga SARA.

“Dari situ aku tau tentang rasialisme, SARA, dan agama. Dan aku memutuskan untuk atheis dulu. Dari dulu SD, SMP, SMA,” lanjutnya.

Memutuskan Jadi Mualaf

Instagram
Foto : Instagram

Namun setelah Dokter Tirta menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada (UGM), ia mendapatkan pengalaman berharga. Dari situ, dokter bernama asli Tirta Mandira Hudhi ini bertemu dengan mahasiswa berbagai daerah, suku, hingga agama. Mulai kala itulah, hatinya tergerak memeluk agama Islam.

“Cuman ketika aku masuk UGM. Aku bertemu orang berbagai karakter. Dari suku mana, ras mana. Dari situ aku memutuskan untuk mualaf di usia 23 tahun,” papar dokter Tirta.

Pada kesempatan yang berbeda, sebelum mualaf dokter Tirta bermimpi aneh ketika tidur. Ia seperti terbang dan dijaga dua orang berbaju putih serta bercahaya. Tak hanya itu, dokter Tirta sempat bertemu imam besar di Mekah dan pemimpin pondok pesantren yang dia kenal.

Setelah mimpi itu, dokter Tirta mengaku mendengar adzan selama tujuh hari tiap pukul 9 pagi dan 12 siang. Saat sang ayah melaksanakan Umroh, ia sempat berdoa untuk dokter Tirta agar ditunjukkan jalan terbaik. Doa sang ayah dikabulkan, dokter Tirta memutuskan untuk memeluk agama Islam pada tahun 2011 lalu.

"Bapak cerita saat Umroh berdoa untuk mengarahkan aku untuk mendapatkan yang terbaik. Dan sejak saat itu, saya memutuskan masuk Islam," tutup dokter Tirta melalui akun YouTube Masjid Agung Al Azhar yang tayang 10 Mei 2020 lalu.

Walau telah menjadi mualaf, dokter Tirta tetap menghargai dan menghormati agama lainnya. Saat agama selain Islam beribadah, pemilik nama lengkap Tirta Mandira Hudhi ini tetap open minded.

Baca Juga: Sosok Nisa An Nashr, Pacar Dokter Tirta Kini Berhijab

Topik Terkait