img_title
Foto : VIA NFT

IntipSeleb – Sebagian orang mungkin masih mengingat jelas tragedi bom kuningan, dimana sebuah mobil yang berisikan bom meledak di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di depan kantor Kedubes Australia pada 9 September 2004. 

Bom yang meledak di depan Kedubes Australia ini disebut publik sebagai “Bom Kuningan”. Aksi terorisme ini merupakan yang terbesar ketiga di Indonesia setelah Bom Bali 2002 dan Bom JW Marriott 2003. Ledakan dahsyat itu, mengejutkan dan menyiutkan nyali banyak orang yang berada di sekitat lokasi kejadian.  

Usai dentuman, daun-daun dari deretan batang pohon yang berbaris membelah ruas Jl HR Rasuna Said, rontok. Suasana mencekam, beberapa gedung perkantoran rusak parah, ratusan korban bergelimpangan di depan jalanan sekitar Kedubes Australia.

Banyak orang yang berada di gedung perkantoran panik. Mereka keluar gedung. Belakangan mereka tahu, teror sedang mengancam. Disela kepanikan itu, seorang satpam, keluar dari saluran air pinggir jalan. Seragam putihnya telah berganti merah darah yang mengucur dari luka di kepalanya dan sekujur badannya.

Kejadian tragedi bom kuningan itu terdokumentasi dengan baik di pustaka konten milik VIA “Your Creative Hub!”. Dalam konten video tersebut kita bisa melihat dengan jelas dahsyatnya ledakan bom yang mengakibatkan 9 orang tewas dan sekitar 150 orang luka-luka.

Tragedi bom kuningan adalah salah satu konten video eksklusif yang dimiliki oleh VIA yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain. Dalam waktu dekat konten tersebut bisa kamu dapatkan dalam format NFT (Non-Fungible Token). 

VIA berkolaborasi dengan Kolektibel.com, pionir marketplace NFT di Indonesia, melakukan transformasi asset digital yang dimiliki VIA menjadi NFT. 

Topik Terkait