img_title
Foto : IntipSeleb/Nuranti

IntipSeleb – Pengacara kondang, Otto Hasibuan membuat klarifikasi terkait perseteruannya dengan Hotman Paris. Klarifikasi tersebut dilakukan di Kawasan Slipi, Jakarta Barat, Senin, 18 April 2022.

Ada 2 hal penting yang ingin ditekankan Otto sebagai Ketua Peradi. Berikut merupakan inti klarifikasinya.

Tidak Pernah Klaim Pamer Harta Melanggar Kode Etik Advokat

IntipSeleb/Nuranti
Foto : IntipSeleb/Nuranti

Klarifikasi yang digelar Peradi pada dasarnya untuk meluruskan 'saling sindir' yang melibatkan sesama advokat yakni Hotman Paris. Perseteruan lewat medsos tersebut terjadi mulai Jumat, 15 April 2022.

Otto merasa ada hal keliru yang dilakukan Hotman dan dibesar-besarkan melalui media sosial. Hal tersebut berpotensi menimbulkan kesalahpahaman jangka panjang. 

Hal utama yang ingin diklarifikasi Otto Hasibuan, yaitu tekait penggiringan opini yang dilakukan Hotman Paris melalui Instagram @hotmanparisofficial. Melalui postingannya, Hotman dinilai mengarahkan bahwa Otto menganggap pamer kemewahan termasuk pelanggaran kode etik Advokat.

Otto, selaku Ketua Peradi meluruskan terkait kode etik bukan ranahnya untuk menjawab, tetapi kewenangan dewan kehormatan. Ia memiliki untuk tidak ingin menjawab salah atau tidaknya terkait hal tersebut.

"Saya selaku ketua Peradi tidak memiliki kewenangan untuk menjawab terkait kode etik. Hal tersebut merupakan kewenangan  dari Dewan Kehormatan," Otto di Kawasan Slipi, Jakarta Barat, Senin, 18 April 2022.

Adapun penilaian terkait penyelewengan kode etik atau tidak dilakukan ketika adanya laporan terhadap dewan kehormatan. Untuk menindak lanjuti pelanggaran kode etik harus ada pengaduan terlebih dahulu. Jika tidak ada pengaduan maka tidak akan ada penindaklanjutan sampai kapanpun

"Memiliki Ferrari, Lexus, Lamborghini atau kemewahan lainnya sah-sah saja. Saya tidak pernah klaim itu merupakan hal yang salah. Soal itu melanggar kode etik itu urusan dewan kehormatan," pungkasnya.

Ingin Mengedukasi Para Advokat Muda

IntipSeleb/Nuranti
Foto : IntipSeleb/Nuranti

Sebagai ketua dari Organisi Advokat resmi satu-satunya di Indonesia, yakni Peradi, Otto ingin mengedukasi para Advokat muda. Bukan terkait benar atau tidaknya pamer harta melanggar kode etik, tetapi meluruskan  paradigma jika menjadi advokat tidak boleh semata-mata karena uang. 

"Saya selaku Ketua Peradi memiliki peran untuk mengedukasi Advokat muda. Saya perlu meluruskan untuk mengantisipasi adanya anggapan menjadi advokat hanya demi uang," jelas Otto Hasibuan.

"Uang memang menjadi kebutuhan dan uang juga menjadi salah satu sumber kebahagiaan. Hanya saja jangan sampai uang dijadikan tujuan utama menjadi seorang Advokat," sambungnya. 

Jangan sampai seseorang  yang ingin menjadi advokat karena tergiur dengan kemewahan. Otto menekan hal tersebut akan menjadi bahaya. Uang bisa menjadi konsekuensi lebih, dimana jika berkualitas baik maka bisa mendapatkan fee yang baik, begitupun sebaliknya. 

Sesuai klarifikasi, Otto Hasibuan menekankan dirinya tak memiliki  kewenangan menilai benar atau tidaknya pelanggaran kode etik Advokat. Dewan Kehormatan lah yang berhak menilai hal tersebut. Sebagai Ketua Peradi,  Otto menekankan memiliki peran untuk mengedukasi Advokat muda agar tidak semata-mata tergiur uang. (bbi)

Topik Terkait