IntipSeleb Lokal – Salah satu artis Indonesia mengaku jadi korban mafia tanah belum lama ini. Hal ini ia sampaikan melalui unggahan Instagram pribadi miliknya.
Tak segan-segan, Kartika Putri pun sampai berani ingin melaporkan oknum notaris yang diduga merugikan dirinya ke pihak berwajib. Penasaran bagaimana kelanjutan kisah Kartika Putri? Simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Sertifikat Tanah Orang Tua Dijadikan Jaminan Hutang
Kabar kurang sedap datang dari salah satu artis Indonesia bernama Kartika Putri. Ia mengaku bahwa sertifikat tanah milik mendiang orang tuanya ada di tangan seorang oknum notaris. Namun, ia dan keluarga tak mengetahui hal tersebut.
"Ketika sertifikat an almarhumah mama bisa sampe ada di notaris tanpa sepengetahuan kami ke 3 anak anak mama sbg ahli waris," tulis Kartika Putri di story Instagram pribadi miliknya dilansir IntipSeleb pada Rabu, 13 Juli 2022.
Lebih mirisnya lagi, Kartika Putri mengaku bahwa sertifikat tersebut sudah dijadikan jaminan hutang. Padahal, ia dan keluarga tak pernah memberikan surat kuasa jual beli.
"Bahkan sudah menjadi jaminan hutang??? Lengkap dengan akte kuasa jual beli (palsu) karena kami tidak pernah membuat kuasa tersebut," sambungnya.
Ia sudah meminta kepada oknum notaris tersebut secara baik-baik. Namun, hal ini tak membuahkan hasil. Mau tak mau, Kartika Putri menempuh jalur hukum.
"Lalu kami minta di notarisnya baik sih sdh hampir 1 bulan tidak direspon dengan baik," jelasnya.
"Baik!! Kami segera segera buat lp!!," lanjutnya.
Ada Yang Incar Harta Orang Tua Kartika Putri
Kartika Putri mengaku tak mempermasalahkan soal warisan dari orang tuanya. Namun, ia menyayangkan jika ada oknum yang mengincar harta orang tuanya.
"Kami tidak pernah mempermasalahkan warisan sama sekali karena kami pun masih berduka dan tidak fokus terhadap rumah mama," katanya.
"Tapi ternyata ada yang mengincar harta harta mama," sambungnya.
Iktikad baik Kartika Putri selama ini tak disambut hangat oleh oknum notaris. Ia pun kembali menegaskan untuk lanjut ke jalur hukum.
"Awal kami tetap ingin jalan baik baik tapi pelaku pelaku tidak juga menunjukkan itikad baiknya maka kami putuskan untuk lanjut di jalur hukum," pungkasnya.(prl).
