img_title
Foto : Medcom.id

IntipSeleb Lokal – Baru-baru ini ramai di media sosial soal dugaan kasus kekerasan yang dilakukan ‘Sutradara Ganteng’ kepada seorang kru di lokasi syuting. Lalu, nama Andibachtiar Yusuf pun terseret karena diduga dirinya lah sang sutradara tersebut.

Tudingan itu dilayangkan karena beredar cuitan lama Andibachtiar yang mengaku sebagai sutradara terganteng, 12 tahun lalu. Seperti apa tanggapannya? Berikut informasinya.

Andibachtiar Yusuf Bercerita Soal Kejadian di Lokasi Syuting Versi Dirinya

IntipSeleb/ Wahyu Firmansyah
Foto : IntipSeleb/ Wahyu Firmansyah

Setelah sempat bungkam dan sadar namanya terus menjadi perbincangan, Andibachtiar Yusuf pun akhirnya bersuara. Dalam unggahan di Instagramnya, Andibachtiar memberikan klarifikasi versi dirinya.

Saya panjang berdiam bukan karena tak punya respons klarifikasi atau kisah yang ingin disampaikan, saya hanya sedang mengambil posisi melihat situasi lapangan, merenungkan setiap sudutnya sekaligus melihat pergerakan kawan,” tulisnya dalam unggahan terbaru di Instagram, dikutip Jumat, 2 September 2022.

Dalam unggahannya itu ia bercerita bagaimana proses produksi series Catatan Akhir Sekolah. Di mana, dalam prosesnya ia dan tim mengalami banyak hal selayaknya proses produksi lainnya, sampai pada akhirnya terjadilah situasi yang seharusnya bisa diantisipasi di masa persiapan.

Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi. Saya pernah memaksakan shooting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan. Makanya saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai dengan kesepakatan,” ujar Andibachtiar.

Adanya masalah tersebut membuat Andibachtiar kesal. Namun, ia tetap meyakini kalau saat itu ia tidak menampar kru perempuan tersebut, melainkan mendorong.

Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja 'kru') untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal. Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN,” jelas Andibachtiar.

Setelah kejadian itu, proses syuting dilanjutkan. Namun, tiba-tiba ia dihampiri oleh orang tua dari kru perempuan itu.

"Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa, 'Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf,' si bapak tampaknya tidak terima," cerita Andibachtiar Yusuf.

Setelah meminta maaf, ia mengaku bahwa sang ayah kru tersebut tidak terima dan memaksa untuk terus berbicara dengannya. Namun, ia harus menyelesaikan pekerjaannya dan akhirnya mengabaikan masalah tersebut.

Muncul Isu Kekerasan yang Mengarah Padanya

Instagram/ @bojvoyej
Foto : Instagram/ @bojvoyej

Tak lama dari kejadian tersebut, muncul tudingan soal kekerasan yang dilakukan seorang sutradara di lokasi syuting yang diunggah akun Instagram Juandini. Adanya isu ini membuat Indonesian Film Director Club (IFDC) mengeluarkan Andibachtiar.

"Informasi sepihak dan segala macam 'gorengan' dari banyak akun-akun penuh pesona membuat saya sungguh berada di gawang sepi menerima serbuan penyerang lawan tanpa ada pemain bertahan mau membantu," tutur Andibachtiar Yusuf.

"Saya percaya Tuhan masih ada dan Dia tahu apa yang sesungguhnya terjadi, banyak orang religius memahami kalimat itu dengan baik. Mungkin selama ini saya sempat jauh dari Tuhan, tapi saya percaya di situasi macam ini Dia tetap memperhatikan apa yang sedang terjadi," tutupnya. (nes)

Topik Terkait