img_title
Foto : Instagram/@muhammad_adil_riau

Muhammad Adil mengatakan, Kabupaten Kepulauan Meranti memproduksi 8 ribu barel minyak per hari. Namun dirinya tidak mendapat penjelasan lebih detail soal penerimaan daerah yang diterima.

Dia mengaku mengejar Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mendapatkan penjelasan lebih detail, sebab selama ini jika diajak berdiskusi hanya disarankan melalui online padahal dia mengharapkan bertemu langsung. Sayangnya saat mengejar Menkeu hingga ke Bandung, yang datang pun orang yang tidak kompeten.

Sehingga dia harus mengeluarkan kata-kata yang tidak diharuskan, yakni dengan menyebut orang Kemenkeu iblis atau setan. Sebab keinginannya untuk mendapat penjelasan tentang DBH Minyak di Kepualauan Meranti tidak terwujud.

"Kemarin waktu zoom dengan Kemenkeu tidak bisa menyampaikan dengan terang. Didesak, desak, desak barulah menyampaikan dengan terang bahwa 100 dollar/barel. Sampai ke Bandung saya kejar Kemenkeu, juga tidak dihadiri oleh yang kompeten. Itu yang hadiri waktu itu entah staf atau apalah. Sampe pada waktu itu saya ngomong 'Ini orang keuangan isinya ini iblis atau setan'," ujar Bupati Meranti Muhammad Adil, seperti dilansir IntipSeleb dari Instagram @lambe_turah, Senin, 12 Desember 2022.

Rakyatnya Miskin

Instagram/@muhammad_adil_riau
Foto : Instagram/@muhammad_adil_riau

Bupati Meranti Muhammad Adil bukan tanpa sebab harus berkata demikian kepada orang Kemenkeu, melainkan lantaran hingga kini rakyatnya masih miskin padahal sebagai daerah penghasil minyak. Muhammad Adil mengaku lebih dari 25 persen rakyatnya masih miskin, padahal kenaikan harga minyak mencapai lebih dari 40 dolar per barel.

Topik Terkait