img_title
Foto : Instagram/cita_citata

IntipSeleb Lokal – Pedangdut Cita Citata tampak mengomentari dan dibuat salfok dengan tulisan yang terdapat dalam tabung gas elpiji ukuran 3 kg. Menurut kekasih Didi Mahardika itu, rasanya kurang tepat dalam penggunaan kata "miskin" sebagai himbauan dari pemerintah.

Penyebutan rakyat miskin bagi seorang Cita Citata tampaknya sangat mengganggu dan dianggap kasar. Lantas seperti apa komentar Cita soal tulisan di gas elpiji itu? Simak penjelasannya berikut ini.

Komentar Cita Citata

Pemilik nama lengkap Cita Rahayu atau yang lebih dikenal Cita Citata tampak terganggu dengan tulisan himbauan yang ada pada tabung gas elpiji berukuran 3 kg, dimana terdapat kata "hanya untuk masyarakat miskin". Menurut pelantun Goyang Dumang itu, kata rakyat miskin sebaiknya tidak digunakan dan tidak mendidik.

Dalam unggahan akun Instagram @cita_citata, pedangdut berusia 28 tahun itu mengungkapkan pendapat kritisnya soal penggunaan kata rakyat miskin. Bagi Cita hal ini tidak bisa dibenarkan karena tidak memotivasi.

"Kenapa masih pakai kata miskin?" tulis Cita Citata di akun Instagram pribadinya, dilansir Rabu, 28 Desember 2022.

"Kenapa ya begitu mudah menyebut rakyat miskin? Apakah ada istilah lain dari yang menurut aku 'tidak merendahkan' seorang manusia. Kalau aku cukup terganggu dengan kata-kata atau istilah rakyat miskin," sambung Cita.

"Ukurannya hartakah? Kalau menurut aku, diksi rakyat miskin tidak mendidik dan kurang tepat. Kenapa? Karena ketika seseorang sudah dicap miskin seakan itu yang menempel dalam dirinya. Sama halnya kalau kita bilang ke orang kamu jelek, kamu bodoh dan kata-kata negatif lainnya," pungkas Cita Citata.

Komentari Kebijakan Pemerintah

Instagram/@cita_citata
Foto : Instagram/@cita_citata

Pemilihan kata yang salah dan kurang tepat, dianggap sangat mengganggu dan kurang memotivasi bahkan dicap tidak mendidik. Sebaiknya untuk himbauan penulisan di tabung gas elpiji ukuran 3 kg, lebih diperbarui kembali dengan memperhatikan diksi kata.

"Kebayang ngga sih rakyat akan terus menempelkan kata-kata itu pada dirinya. Kalau dalam konteks motivasi atau personel boleh-boleh saja tapi untuk urusan kebijakan, saya berharap semua pihak bisa lebih dewasa mendidik rakyat mulai dari kata-kata yang positif atau memiliki diksi yang lebih bijaksana," tutup Cita Citata. (rth)

Topik Terkait