img_title
Foto : Google.com

Perjalanan Karier Mendiang Didi Kempot

ig
Foto : ig

Pada usia 18 tahun, mendiang dan beberapa sahabatnya membentuk sebuah band bernama Kelompok Pengamen Trotoar. Dari situ, mendiang dan sahabatnya mulai mengamen untuk mengais rezeki.

Lebih dari 20 tahun, mendiang tampil di jalanan Surakarta hingga Jakarta. Lebih lanjut, “Kelompok Pengamen Trotoar” kemudian menjadi sebuat nama belakang mendiang Didi, yakni “Kempot”.

Akhirnya, Mendiang, pada tahun 1989 silam, menandatangani kontrak dengan sebuah label musik yang nantinya menjadi jalannya menuju kesuksesan. Karya pertama mendiang, Cidro, menjadi sangat terkenal di Belanda dan Suriname. Hal ini menjadi salah satu cara bagi musik campursari untuk menembus pasar mainstream.

Suatu hari pada tahun 1993, mendiang melakukan konser di Belanda. Mendiang pun merasa terharu sebab para penonton di sana sudah hafal dengan lirik lagunya. Akhirnya, mendiang memutuskan guna merilis sepuluh album lagi di Belanda dan Suriname.

Belakangan, musik campursari mendiang Didi Kempot mulai menjamur di sebagian generasi muda. Lagunya mulai didendangkan di mana-mana. (bbi)

Topik Terkait