img_title
Foto : Instagram/ @jeromepolin

Netizen terbagi menjadi dua kubu. Pertama, ada yang menghujat Jerome dan kedua kawannya. Namun, di sisi lain, ada juga yang membela pria yang diketahui studi di Jepang itu. Bahkan, ada netizen yang meminta Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) untuk melakukan tindakan tegas.

"Prof @DokterAri mungkin bisa membantu kondisi ini mengingatkan lewat wadek kemahasiswaan bahwa sebaiknya koas tidak terlalu banyak membuat konten kontradiktif seperti ini," tulis netizen tersebut.

Hal ini pun ditanggapi oleh netizen lain. Netizen itu mengaku setuju dengan pernyataan itu.

"D.O adalah jalan pilihan. Gimana ngehadapin pasien, masih mahasiswa udah nggak punya empati," kata netizen lain menanggapi.

Dekan FKUI Angkat Bicara

Instagram/@jeromepolin
Foto : Instagram/@jeromepolin

Akhirnya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, mengaku tengah mempelajari kasus ini. Tapi, Prof Ari tidak memungkiri jika terdapat surat keputusan Dekan perihal tata krama mahasiswa seakan-akan menyampaikan indikasi persetujuan drop out (DO).

Topik Terkait