Tak lama kemudian, sang asisten membantu Lusi mengenakan kaus kaki dan kemudian sepatunya. Klaim perilaku diva Lusi ini telah memicu diskusi hangat secara online. Banyak yang mengkritik artis China tersebut karena memperlakukan asistennya seperti pembantu, bermain dengan ponsel dan anjingnya sementara asistennya merawatnya.
Mereka juga mencatat bahwa dia sama sekali tidak merasa malu karena membuat asistennya menunggunya.
Buta Huruf
Tak lama dari cibiran tersebut, Zhao Lusi kembali menampik amarah warganet lagi. Kali ini, berawal dari artikel di CCTV berjudul ‘Selebriti Buta Huruf’ menyebutkan seorang aktris wanita telah menghabiskan beberapa bulan untuk syuting sebuah drama tidak dapat membedakan apakah cerita tersebut terjadi pada masa awal berdirinya partai Komunis atau pada masa pembebasan.
Melansir Jaynestars, artis tersebut diminta untuk mendeskripsikan karakter mereka. Namun ia terus menggunakan kata-kata seperti bangga, suka memerintah, dan kasar.
Meski artikel itu tidak menyebut nama Zhao Lusi, netizen langsung bisa menebak berdasarkan petunjuknya. Hal ini diungkap saat mempromosikan drama patriotik Hu Tong, Zhao Lusi menggabungkan tahun-tahun pendirian Partai Komunis dan Republik Rakyat Tiongkok.
