img_title
Foto : Marketwatch.com

IntipSeleb – Meghan Markle dan Pangeran Harry blak-blakan dalam wawancara bersama Oprah Winfrey Minggu, 7 Maret 2021 waktu Amerika Serikat. Dalam pengakuannya, Meghan secara gamblang membongkar aib Kerajaan Inggris.

Meghan Markle menyebut ada kekhawatiran dari pihak kerajaan terkait kulit anaknya, Archie Harrison Mountbatten Windsor. Saking merasa tertekan, Meghan Markle merasa ingin mengakhiri hidupnya. Seperti apa buka-bukaan yang dilakukan Meghan dan Pangeran Harry? Berikut penjelasan selengkapnya.

Warna Kulit Archie Buat Khawatir

Today
Foto : Today

Meghan Markle buka-bukaan dalam wawancara dengan Oprah Winfrey pada 7 Maret 2021 di stasiun televisi CBS. Ia membahas semua keluh kesahnya saat menjadi anggota Kerajaan Inggris. Dalam suatu kesempatan, Meghan Markle menyatakan dirinya dan Pangeran Harry telah menikah tiga hari sebelum Royal Wedding.

Setelah pernikahan mereka, Meghan Markle hamil anak pertama. Namun, pihak Kerajaan Inggris disebut sangat khawatir terhadap warna kulit anak pertamanya dari Pangeran Harry. Pasalnya, Meghan memiliki keturunan berkulit gelap.

“Kekhawatiran dan percakapan tentang seberapa gelap kulitnya ketika dia lahir. Itu akan sangat merugikan mereka,” ungkap Meghan Markle dilansir IntipSeleb dari CBSNEWS pada 8 Maret 2021.

Bukan hanya itu, ketika Meghan Markle dan Pangeran Harry menanti anak pertama mereka, Kerajaan Inggris tiba-tiba mengganti peraturan mengenai keamanan.

Kerajaan Inggris mengklaim tidak akan pernah menjadikan Archie sebagai Pangeran sehingga tidak akan menerima penjagaan.

“Ini berlangsung selama beberapa bulan terakhir kehamilan kami, ke mana saya pergi, dia harus aman. Saat aku hamil, mereka ingin mengubah konvensi, untuk Archie. Kenapa? Tidak ada penjelasan,” sambungnya.

Gak Mau Hidup Lagi


Sumber foto: Edition CNN

Meghan Markle mengaku Kerajaan Inggris membuatnya berpikir negatif. Hingga membuatnya terbesit pikiran untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri. Keinginannya untuk bunuh diri membuat Meghan Markle malu dan segan untuk menyampaikannya kepada Pangeran Harry.

“Aku benar-benar malu mengatakannya kala itu dan malu harus mengakuinya kepada Harry. Karena aku tahu dia sudah menderita, tetapi kalau aku gak bilang pasti aku akan melakukannya dan aku tidak ingin hidup lagi,” kata Meghan Markle.

“Itu adalah pemikiran yang muncul secara konstan, jelas, nyata, dan menakutkan. Aku ingat bagaimana dia memelukku lalu aku pergi ke institusi (terapi) dan aku butuh bantuan, tapi diberitahu aku gak bisa mendapatkannya,” sambungnya.

Namun, Meghan Markle kini telah bangkit dan tidak peduli hujatan yang dilontarkan oleh publik kepadanya. Ia tidak mau menjalani dalam ketakutan hujatan. Meghan Markle menekankan terdapat hikmah setiap di balik cobaan yang dihadapinya.

"Aku tidak akan menjalani hidupku dalam ketakutan. Aku telah kehilangan ayah, kehilangan seorang bayi, hampir kehilangan nama, identitasku hilang,” paparnya,

“Tapi aku masih berdiri dan harapanku untuk orang-orang dalam pengambilan dari ini adalah mengetahui bahwa ada sisi lain, untuk mengetahui bahwa hidup itu berharga untuk dijalani,” tambah Meghan Markle.

Terakhir, Meghan Markle memberi tahu kabar bahagia jika dirinya dan Pangeran Harry tengah menanti anak kedua yang berjenis kelamin perempuan. Meghan Markle dan Pangeran Harry akan menyambut kedatangan anak keduanya pada musim panas tahun 2021 ini.

Topik Terkait