IntipSeleb – Dave Chappelle merupakan salah satu komedian hits Amerika Serikat yang memeluk agama Islam sebagai keyakinannya. Dirinya mengungkapkan hal tersebut dalam sebuah acara layanan streaming online.
Mau tahu seperti apa kisah lengkapnya? Yuk langsung aja simak ke bawah biar enggak penasaran.
Dave Chappelle Memeluk Islam di Usia 17 Tahun
David Khari Webber Chappelle merupakan salah satu aktor, penulis cerita, produser film serta televisi, dan tentunya komedian asal Amerika Serikat. Film paling terkenal yang ia bintangi merupakan Robin Hood serta Con Air.
Dalam sebuah kesempatan, Dave Chappelle mengungkapkan momen dirinya memutuskan memeluk Islam. Chappelle mengatakan dirinya berpindah keyakinan memeluk Islam pada usia 17 tahun, ketika dirinya tinggal di Washington DC, di seberang jalan dari sebuah toko pizza dengan yang memiliki karyawan Muslim.
“Saya akan mengajukan pertanyaan kepadanya tentang agamanya dan pria itu sangat bersemangat tentangnya, itu sangat menarik. Saya menyukai perspektif Islam dan saya pikir hal-hal ini menginformasikan keputusan saya bahwa saya ingin memiliki kehidupan yang bermakna, kehidupan spiritual,” kata Chappelle dilansir dari Republika, Jumat 26 November 2021.
Chappelle salah satu stand-up comedian paling berbakat dan ternama di negeri paman sam tersebut. Bahkan ia juga membintangi sebagai aktor dan produser dalam film ‘A Star is Born’.
Chappelle mengatakan bahwa cara Islam ditampilkan di ruang publik di Amerika Serikat adalah pandangan yang sempit dan meremehkan keyakinan agama.
“Padahal itu (Islam) adalah agama yang indah. Dan ide-ide dalam agama itu tercermin dalam semua agama Ibrahim yang utama. Kalian akan melihat ide-ide ini dalam agama Kristen dan Yudaisme,” ujarnya.
Mengunjungi Mekkah
Dave Chappelle juga mengunjungi Mekkah di Arab Saudi dan datang ke sumber Zamzam di Arab Saudi, terletak sekitar 20 meter dari Kabah di Mekkah. Bahkan sejak dirinya mengunjungi sumur air Zamzam tersebut, dirinya terinspirasi untuk memberikan nama anak pertamanya Ibrahim.
“Hal yang menyenangkan bagi saya tentang itu adalah gagasan bahwa semua ini berasal dari satu sumber. Bahwa sumber ini pada akhirnya baik, dan meskipun kami mungkin tidak memahami maksud dari sumber ini, kami semua terhubung,” imbuh Dave Chapelle. (bbi)
