img_title
Foto : Ilustrasi - Pixabay

Saat kita mengalami kelelahan ekstrem atau kebosanan, otak kita berjuang untuk tetap fokus. Ini adalah saat di mana sinyal-sinyal kelelahan yang diabaikan mengubah keadaan kesadaran kita.

Bahkan, penelitian neurologis telah menyoroti bagaimana microsleep dipicu oleh perubahan dalam aktivitas otak kita.

Gelombang otak yang biasanya terkait dengan tidur mulai muncul, meskipun hanya untuk fraksi detik.

Otak kita, dalam upaya untuk melindungi dirinya sendiri, mengizinkan dirinya untuk 'beristirahat' sejenak, tanpa memperhatikan konsekuensinya yang berbahaya.

Selain itu, mereka yang mengalami microsleep cenderung memiliki kesulitan untuk bisa kembali fokus dan menangkap informasi sekitar. Bahaya microsleep bagi pengemudi selama berpuasa antara lain:

- Kehilangan Konsentrasi: Microsleep dapat mengakibatkan pengemudi kehilangan konsentrasi saat mengemudi. Ketika seseorang mengalami microsleep, otak akan memasuki fase tidur ringan, yang mengakibatkan terganggunya kemampuan berfokus dan memantau situasi di sekitarnya. Hal ini dapat menyebabkan pengemudi tidak dapat merespons dengan cepat terhadap situasi di jalan dan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas.

- Hilangnya Kendali Kendaraan: Selama microsleep, pengemudi dapat kehilangan kendali terhadap kendaraan. Kehilangan kendali kendaraan dapat mengakibatkan pengendara keluar dari jalur, menabrak kendaraan atau objek lain, atau bahkan terjatuh dari kendaraan. Risiko kecelakaan yang serius akan meningkat jika pengemudi mengalami microsleep saat mengemudi.

- Potensi Kecelakaan Fatal: Microsleep dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan fatal. Ketika pengemudi tidur sejenak saat mengemudi, kendaraan dapat berjalan tanpa pengendali yang sadar, sehingga meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan fatal yang dapat membahayakan nyawa pengendara dan pengguna jalan lainnya.

Topik Terkait