img_title
Foto : BPMI Setpres

IntipSeleb – Belakangan ini, minyak merah sedang menjadi bahan pembicaraan hangat di media sosial. Minyak ini disebut-sebut bisa menjadi alternatif untuk masyarakat Indonesia ditengah harga yang sedang melonjak.

Apalagi minyak makan merah juga dikabarkan memiliki kandungan gizi yang tinggi. Seperti apa penjelasannya? Yuk intip di bawah ini.

Kandungan Gizi

Dok.Pemprov Sumut
Foto : Dok.Pemprov Sumut

Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), sebagaimana dikutip laman Kementerian Pertanian, minyak merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien. Kandungan tersebut, meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene.

Untuk itu, minyak merah berpotensi digunakan sebagai pangan fungsional, salah satunya sebagai salah satu bahan pangan yang anti stunting. Asam oleat dan asam linoleat dalam kandungan minyak merah berfungsi untuk pembentukan dan perkembangan otak, transportasi dan metabolisme pada anak.

Minyak merah juga sesuai digunakan untuk menumis bahan pangan, salad dressing, bahan baku margarin dan shortening.

Meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah

BPMI Setpres
Foto : BPMI Setpres

Sementara, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) juga bergerak cepat dengan meresmikan pabrik percontohan minyak makan merah Pagar Merbau, di Deli Serdang, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

Kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri. Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan merah ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi harga TBS [tandan buah segar] tidak naik dan turun, karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi, yaitu minyak makan merah,” ujar Presiden dalam keterangan resminya.

Presiden menjelaskan, Indonesia memiliki 5,3 juta hektare kebun kelapa sawit dengan 40,5 persen atau 6,2 juta hektare di antaranya dimiliki oleh petani sawit. Produksi minyak makan merah ini diyakini dapat meningkatkan daya saing produk petani sawit dalam negeri.

Harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng yang ada di pasaran. Artinya, barang ini bisa bersaing di pasar, bisa bersaing dan harganya kompetitif,” ujarnya.

Selain itu, kata Presiden, kandungan Vitamin A dan Vitamin E dalam minyak makan merah juga terjaga. Hal ini, menurut Presiden, menjadikan produk ini tidak hanya sehat tetapi juga ekonomis bagi masyarakat.

Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan, ‘Pak, minyak makan merah ini beda, lebih enak, dan dicek gizinya lebih baik’,” ujar Presiden.

Pabrik dengan kapasitas produksi 10 ton CPO (crude palm oil) per hari ini diharapkan dapat menghasilkan sekitar 7 ton minyak makan merah setiap hari. Presiden pun mengajak masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri ini sebagai langkah mendukung pemasaran dan konsumsi produk yang berkelanjutan.

Jadi yang hadir di sini, pakai. Saya nanti mau beli mau nyoba juga. Jadi semuanya kalau beli, artinya pemasarannya tidak usah ke mana-mana,” pungkasnya.

Topik Terkait