img_title
Foto : Berbagai Sumber

IntipSeleb –  BLACKPINK dan BIGBANG baru-baru ini dikabarkan akan comeback. Usai berita tersebut menghebohkan publik, banyak peneliti menyebutkan bahwa YG Entertainment akan meraih banyak keuntungan. 

Berkat kedua grup tersebut, saham YG Entertainment diprediksi akan kembali meroket. Yuk, langsung simak ulasan berikut ini untuk tahu informasi selanjutnya!

Keuntungan YG Entertainment Dalam Comeback BIGBANG dan BLACKPINK

Dok. YG Entertainment
Foto : Dok. YG Entertainment

Dilansir dari Business Sport Korea, ada beberapa peniliti investasi menyebutkan bahwa saham YG Entertainment akan meroket saat grup BIGBANG dan BLACKPINK comeback di tahun 2022.  Pasalnya, laporan itu juga mengungkapkan bahwa BLACKPINK akan kembali setelah musim panas ini mengikuti comeback BIGBANG. 

Peneliti Investasi Shinhan Ji In Hae juga mengaku bahwa harga terget saham 89.000 won atau senilai Rp1 juta.  untuk YG Entertainment. Pada 25 Februari, harga saham YG Entertainment ditutup 64.800 Won atau senilai Rp 777 ribu. 

"YG Entertainment akan terus mencapai pertumbuhan pendapatan yang tinggi dengan operasi penuh dari semua artisnya" ucap Peneliti Ji yang dikutip dari Business Sport Korea pada Selasa, 1 Februari 2022. 

"Big Bang akan melanjutkan aktivitasnya dan masih dievaluasi sebagai grup unggulan yang signifikan dalam hal kontribusi untuk YG Entertainment terhadap penjualan" lanjutnya. 

Comeback BLACKPINK dan grup YG Entertainment Lainnya

Intipseleb
Foto : Intipseleb

Berdasakan ungkapan peniliti Ji, comeback BLACKPINK akan ditunda karena harus mengadakan tur global. Hal ini tentunya tidak mempengahuri penurunan saham YG. 

Sementara itu, TREASURE juga akan mengadakan pertunjukan hybrid baru secara offline dan online mulai April. YG Entertainment bahkan berencana mengeluarkan girl grup baru di tahun  ini. 

Tak hanya itu, BIGBANG, BLACKPINK, dan iKON juga akan memulai aktivitas mereka pada kuarta kedua tahun 2022. 

Kembalinya para artis andalan YG ini, diprediksi bahwa pendapatan akan mencapai sevesar 491,5 miliar won atau setara dengan Rp 5 triliun dan laba operasional sebesar 70, 7 miliar won atau setara Rp 845 miliar. 

Jika dibandingkan dengan tahun 2021, penjualan diprediksi akan meningkat sebesar 38,2 persen dan laba operasional sebesar 39,9 persen. (jra)

Topik Terkait