img_title
Foto : Instagram

IntipSeleb – Cyberbullying mengakibatkan mantan anggota f(x) Sulli meninggal dunia karena gantung diri. Tubuh Sulli ditemukan sudah tak bernyawa di kediamannya kawasan Seongnam, Korea Selatan pada Senin, 14 Oktober 2019.

Setelah kabar ini, banyak warganet yang menyuarakan pentingnya peduli terhadap kesehatan mental seseorang. Mereka menuliskan bahwa kata-kata menyakitkan merupakan pembunuh paling sadis dari apapun. Maka penting untuk siapapun berhati-hati menuliskan komentar dalam sosial media.

Namun, lima seleb Indonesia berikut telah menyerukan pentingnya peduli terhadap kesehatan mental seseorang jauh sebelum Sulli meninggal dunia. Simak ulasan berikut.

Rachel Vennya

Rachel VennyaSumber: Instagram/@rachelvennya

Siapa yang tak kenal dengan selebgram sekaligus pebisnis di berbagai bidang ini? Dikenal dengan totalitasnya dalam setiap kegiatan, Rachel membuat art exhibition ​”Raven Is Odd”. Selain digunakan untuk bahan skripsi, istri Niko Al-Hakim ini juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya toleransi terhadap kesehatan mental.

Dirancang sedemikian rupa hingga terdapat 12 instalasi seni yang menggambarkan bagaimana keadaan seeorang yang terkena penyakit mental. Menariknya, pengunjung bebas berpendapat dan berekspresi sesuai kepribadian mereka terhadap kondisi yang digambarkan dalam berbagai instalasi yang ada.

Selain itu, Rachel mengadakan talkshow dengan mengundang pembicara-pembicara dari seorang ahli psikologi dan selebgram-selebgram ternama. Dari situ, diadakan sebuah diskusi mengenai mental illness dan pengunjung bebas mengajukan berbagai pertanyaan tentang kesehatan mental.

Iqbaal Ramadhan​

Iqbaal RamadhanSumber: Instagram/@iqbaal.e

Seperti halnya Rachel Vennya, Iqbaal Ramadhan juga menyampaikan pesan kepada masyarakat luas tentang pentingnya kesehatan mental. Bersama dengan Tumi Travel, cowok 19 tahun ini membuat art installation dengan tema anxiety. Menurutnya, ide ini muncul dari kecemasan Iqbaal terhadap isu mental health yang dirasa kurang dibicarakan oleh sekitar padahal ini adalah penyakit yang sama parahnya dengan sakit secara fisik.

Iqbaal dengan timnya berhasil menafsirkan arti anxiety atau gangguan kesehatan mental dimana korban memiliki kecemasan yang berlebih dalam bentuk tulisan, foto, dan video. Iqbaal berharap dengan adanya instalasi ini semua orang paham dengan pentingnya mental health dan tidak menganggapnya sebagai satu hal yang sepele.

Ariel Tatum

Ariel TatumSumber: Instagram/@arieltatum

Sempat vakum dari dunia hiburan dan media sosial. Ariel ternyata rehat sejenak untuk lebih peduli terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitar. Tidak banyak mengunggah kehidupan pribadinya sejak ditinggal sang mantan nikah, Ariel hanya mempromosikan singel terbarunya bertajuk Sampai Mati.

Beberapa hari yang lalu, cewek 22 tahun ini mengunggah sebuah poster bertajuk Let’s End The Shame! untuk mengajak warganet lebih memahami psikologi dan kesejahteraan emosional. Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia pada tanggal 10 Oktober lalu, Ariel menyelenggarakan sebuah acara yang bertujuan untuk lebih meningkatkan lagi kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kesehatan mental.

Acara tersebut diselenggarakan pada tanggal 19 Oktober 2019 untuk menjawab rasa ingin tahu masyarakat akan isu-isu psikologis dan kesehatan mental yang penting diketahui dalam keseharian.

Maudy Ayunda

Maudy AyundaSumber: Instagram/@maudyayunda

Melalui Instagram TV @maudyayunda, cewek 24 tahun ini mengungkapkan pendapatnya tentang beautybullying. Terdapat tiga rekaman video yang diunggah Maudy di IG TV dengan mengangkat isu cyberbullying. Berkomentar tentang fisik orang lain dengan mengejek, atau hanya sekedar memberikan opini tentang fisiknya mungkin hanya sebuah statement. Namun, hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental orang tersebut.

Maudy mengajak warganet untuk berdiskusi tentang body shaming yang sering terjadi di media sosial akhir-akhir ini. Menurutnya, penting bagi warganet untuk lebih berhati-hati dalam menuliskan komentar di media sosial seseorang terlebih mengomentari tentang fisik karena akan membuat orang tersebut insecure.

Awkarin

AwkarinSumber: Instagram/@awkarin

Berawal dari pengalaman depresinya saat duduk di bangku SMA, Awkarin sering menyuarakan pentingnya peduli terhadap kesehatan mental seseorang. Awkarin kerap buka mulut tentang isu kesehatan mental di berbagai platform-nya, Instagram, YouTube dan Twitter. 

Awal Oktober lalu, Awkarin menyampaikan pendapat kontranya terhadap penilaian psikologi dari sebuah kuisioner online. Berdasarkan hal tersebut, Awkarin akan mengadakan program tentang Mental Health Nasional dengan mengumpulkan psikologis relawan untuk konsultasi gratis.

Topik Terkait