img_title
Foto : Sumber: Instagram/@agnezmo

IntipSeleb – Agnez Monica merupakan salah satu penyanyi Indonesia yang berusaha go international. Sejauh ini, pelantun lagu Diamonds tersebut sudah pernaj berkolaborasi dengan musisi Amerika seperti Chris Brown hingga French Montana.

Meski telah meraih kesuksesan lewat suara emasnya, Agnez mengaku memiliki tujuan lain dalam berkarier. Penghargaan bukan tujuan utama dirinya membawa nama Indonesia dalam kelas dunia. Lantas, apa tujuan Agnez untuk menjadi penyanyi Internasional? Simak ulasan berikut.

Baca Juga: Agnez Mo Optimis Kalahkan BTS di iHeartRadio Music Awards 2020

Agnez jadi bintang tamu

Menghadiri acara HUT Indosiar ke-25, Agnez tampil seperti biasa. Ia membawakan beberapa lagu dengan penuh semangat hingga penonton dibawa perasaan oleh suara emasnya. Dalam kesempatan ini, Agnez mengenakan dua pakaian untuk lagu yang berbeda. Dirinya memilih atasan silver dengan celana pendek putih untuk membawakan lagu berjudul Cinta Diujung Jalan dan Jera. Sementara dalam lagu bertajuk Love of My Life, wanita berambut panjang ini mengenakan pakaian serba putih. 

Tujuan Agnez Go International

Agnez MoSumber: Instagram/@agnezmo

Dilansir dari Viva.co.id, tujuan utama Agnez Go International untuk menunjukkan prestasi yang baik, menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu, wanita 33 tahun ini ingin menginvestasikan dirinya dalam bentuk kemampuan. Sementara berbagai penghargaan yang didapatkannya itu hanya bonus semata.

“Kalau saya fokusnya prestasi yang baik, jadi orang yang lebih baik. Jadi orang yang berprestasi itu kan pasti beda. Fokusnya beda. Investasi ke diri saya bukan dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk skill, banyak baca buku," kata Agnez Mo saat ditemui VIVA di Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC) baru-baru ini.

Ia juga menjelaskan soal IQ dan EQ. Seperti diketahui IQ atau intelligence quotient istilah untuk menjelaskan sifat pikiran seperti kemampuan menalar, merencanakan dan menyelesaikan suatu masalah. Sementara EQ (emotional quotient) kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Agnez mengharapkan agar setiap insan memiliki keseimbangan dalam IQ dan EQ-nya.

“Karena banyak orang yang IQ-nya tinggi tapi EQ-nya enggak ada juga. Sama aja bohong. Itu yang kadang orang lupa, punya talenta tapi EQ enggak benar, nol. Punya EQ bagus tapi enggak diasah juga nol. Jadi, itu harus balance," lanjut Agnez Mo menjelaskan.

Agnez lelah fisik dan mental

Agnez MoSumber: Instagram/@agnezmo

Lebih lanjut, mantan kekasih pebasket Wijin itu bukan berarti tidak pernah merasa lelah saat menampilkan yang terbaik untuk penggemar. Ia justu tidak hanya lelah fisik, melainkan lelah mental. Namun, untuk mengatasi hal itu, Agnez memiliki caranya sendiri. Agnez akan fokus pada satu orang yang bicara daripada seribu orang yang hanya mendengarkan.

"Tiap hari capeknya mah. Tiap hari capeknya. Capek fisik, capek mental. Waduh, capek. Makanya itu yang saya bilang fokusnya harus yang positif. Contoh, ada satu orang yang ngomong, sementara ada 1.000 orang yang mendengarkan dan tak tahu apa-apa dan hanya men-support. Ya udah enggak usah mikirin apa-apa. Kita mikirin yang satu aja," tuturnya.

Bicara soal menerima kritik dan saran, Agnez memilih untuk melihat terlebih dahulu siapa orang yang memberikan nasihat. Jika orang tersebut adalah kerabat dekat, ia akan mendengarkannya.

"Kecuali kalau tiba-tiba keluarga saya yang bilang. Misalkan mami saya atau kakak saya. ‘Nez, nih lo kayaknya begini.’ Nah, itu baru kita dengar, karena mereka tahu saya," ujar Agnez Mo.

Topik Terkait