img_title
Foto : Viva

IntipSeleb Lokal – Kepolisian sudah menetapkan tersangka baru kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yakni Eks Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo.

Usai ditetapkan jadi tersangka, Ferdy Sambo menyampaikan pesan permintaan maaf dan mengaku khilaf. Pesannya ini direspons nyinyir oleh warganet. Seperti apa pernyataannya? Simak selengkapnya di bawah ini.

Ngaku Khilaf

instagram/nyinyir_update_official
Foto : instagram/nyinyir_update_official

Tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J yakni Eks Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo diketahui tengah menjalani pemeriksaan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

Ferdi Sambo akhirnya buka suara dan menyampaikan pesan permintaan maaf usai ditetapkan menjadi tersangka. Eks Kadiv Propam Mabes Polri ini mengaku khilaf dan meminta maaf telah memberikan informasi yang salah.

Pesannya itu disampaikan secara langsung melalui pengacara Irjen Ferdy Sambo, Arman Hanis kepada awak media.

“Izinkan saya sebagai manusia yang tidak lepas dari kekhilafan secara tulus meminta maaf dan memohon maaf sebesar-besarnya khususnya kepada rekan sejawat Polri beserta keluarga serta masyarakat luas yang terdampak akibat perbuatan saya yang memberikan infomasi yang tidak benar serta memicu polemik dalam pusaran kasus Duren Tiga yang menimpa saya dan keluarga. Saya akan patuh pada setiap proses hukum saat ini yang sedang berjalan dan nantinya di pengadilan akan saya pertanggungjawabkan,” pesan Ferdy Sambo dikutip dari Instagram @nyinyir_update_official.

“Saya adalah kepala keluarga dan murni niat saya untuk menjaga dan melindungi marwah dan kehormatan keluarga yang sangat saya cintai,” sambungnya.

Disinggung Terlambat

instagram/nyinyir_update_official
Foto : instagram/nyinyir_update_official

Permintaan maaf Ferdy Sambo menuai kritik tajam dari netizen. Mereka seolah mempertanyakan permintaan maaf Irjen tersebut yang tak ditujukan kepada Brigadir J dan keluarganya. Apalagi, beberapa dari mereka merasakan hal ini seperti direncanakan.

“Khilafnya sadis ya pak,” tulis netter.
”Minta maaf ke Polri ya bukan ke keluarga korban,” sindir netter.
”Khilaf itu kalo mendadak, kalo direncanakan jengene ora khilaf pak tp disengajo,” sambung netter.
”Tanggung jawab karena ketahuan,” kata netter.

“Terlambat,” ucap netter.
”Khilafnya apa harus merenggut nyawa pak?” sambung netter.
”Niat itu mah,” tutup netter.

Topik Terkait